Tenang [Zolu]

45 7 5
                                    

Ea ea ea, siapa yang kangen Zolu?? Angkat jempol kaki! Wkwk saya nulis ini berasa kit hert tapi galau tapi baper wkwk, happy reading
.

.

.

.

.

.

.

"Zorr.. gimanash drlongh.. guehm harus... Ngapaihn heks srt.."

"... Gue juga.. bingung, Luffy"

2 sosok yang biasanya bertingkah layaknya orang kesetenan, dengan sekarang 1 temannya yang sedang menunjukkan kesedihan mendalam dalam pelukan si rambut hijau di atap sekolah nya itu.

"Guweks gakr mhau srtt.. hiks, mau.. zor".

"Iya ffy gue tau..."

Dengan si rambut hijau yang sedang mengelus pelan tapi terasa tenang sang rambut coklat tua usaha menenangkannya.

Ada apa ini?

"Ghuew gaksh Bisha... HWAAAAAA" Teriak tangisan pria rambut coklat tua itu.

"Sssttt, ntar ada guru, ffy, tenang ok? Semua baik baik aja" ucap Zoro.

Sunyi, hanya di barengi angin yang berhembus tenang, angin sepoi sepoi diantara mereka berdua. Hanya mereka, sungguh tenang.

Membuat Luffy sedikit tenang, ia menyenderkan dirinya ke dinding di belakangnya.

Baik Luffy maupun Zoro, mereka berdua hanya diam, menikmati angin tersebut, sungguh sangat tenang.

Dengan Luffy memejamkan matanya dan Zoro yang setia menaruh angan kirinya di pundak kiri teman sebelahnya itu, 'teman' teman pertama nya, setelah ia dikucilkan, membuat Zoro tak pernah berfikir akan membuat sang temannya menangis, ia tak tega melihat teman yang biasanya ceria, bahkan saat membantunya, menangis dalam kesedihan yang mendalam.

Luffy menundukkan kepalanya kebawah guna menenangkan dirinya atas kabar duka.

Saat ia mencoba berbicara, hatinya sakit, sangat, bagaikan ditusuk 1000 jarum tajam dari segala arah, layaknya tanaman yang gugur saat tidak mendapat air, seperti hatinya sekarang yang sedang gugur karena tak mendapat  kebahagiaan melainkan duka yang membuatnya mendapat penderitaan.

"Gue... Gak nyangka, Aceng.. Ace bakal..
Lagi tiduran dirumah sakit.. menggantung kan perasaanku, mas Sabo, dan ayah, begitu juga Uta... Kakek... Ace.. merebahkan dirinya di atas kasur rumah sakit, dengan berita tak pasti tentang hidupnya... Zor, gu- aku gakuat kalo kayak gini kisahnya.." Ucapnya sambil menahan air matanya berjatuhan seperti huja deras.

Zoro hanya tersenyum kecil kecut, ia tak tahu harus berbuat apa, ia merasa sangat sampah tak bisa membantu temannya itu dalam keadaan duka seperti ini.

Ia menghembuskan nafasnya pelan lalu menatap teman sebelahnya.

"Gue bakal selalu ada disisi Lo, seperti Lo yang selalu ada di sisi gue, Inget Lo masih punya gue, dan yang lain, Lo gak sendiri, Ffy, gue bakal selalu ada disini buat Lo, kapanpun, gue rela ngelupain posisi gue kalo itu buat Lo." Ucap Zoro sembari bertukar pandang dengan Luffy.

Luffy menaikkan mulutnya dari muka sedihnya, membuat senyuman kecil terukir di mukanya, tak biasa ia merasa setenang ini, biasanya ada keributan maupun kericuhan, tapi sekarang ia merasa seperti sedang di 'dunianya sendiri'.

"Tolong.. tolong Zoro, jangan tinggalin gue.."

"Gue gabakal, gue sumpahin ke diri gue, kalo gue berani ninggalin Lo, gue bakal siap ngorbanin apapun itu buat bikin kita bersama lagi" bersama... Bersama dalam arti berbeda, dengan rasa kasih, bukan kasih layaknya orang pacaran, tapi kasih yang tulus.

Sahabat | Zolu | NamiLu |Where stories live. Discover now