[1/3] Prasamaya

Random Thought

Halo.

Pertama-tama, saya hendak meminta maaf. Seperti yang bisa teman-teman lihat dari tanggal penulisan cerita ini, saya membutuhkan waktu enam tahun untuk menuliskan 61 chapter Prasamaya. Terima kasih banyak karena telah bersabar dengan saya.

Jujur saja, Prasamaya bukanlah tulisan bagus, apalagi untuk chapter-chapter yang dituliskan setelah vakum panjang. Sesungguhnya, saya hampir meninggalkan dunia kepenulisan dan memilih untuk memfokuskan diri pada karir. Rupanya, menulis tetaplah hobi saya yang paling membuat saya bahagia. Mohon maaf juga dengan kualitas menulis yang menurun. Saya menuliskan ini di antara kesibukan saya dan saya pun kurang waktu untuk membaca karya sastra kembali. Saya memang memaksakan kepercayaan diri untuk melanjutkan menulis walaupun hasilnya tak sesuai dengan harapan.

Tulisan ini akan saya tandakan sebagai 'selesai', tapi saya akan mengedit tulisan ini terdahulu. Terlalu banyak masalah dari Prasamaya yang harus saya edit. Nama dan karakterisasi, tempo, beberapa plot point, hingga informasi yang tidak tersebar merata. Terlalu banyak info dump dan penekanan terhadap perjanjian antara Fira dan Dimas (yang merupakan judul cerita ini) kurang haha.

(Saya memang penganut "tulisan selesai dulu, edit belakangan" karena saya yakin tulisan saya tidak akan selesai jika saya menuntut kesempurnaan saat pertama kali menulis. Ya, saya juga akan nyut-nyutan mengedit cerita ini haha.)

Saya juga tidak akan menceritakan Fira kembali. Seperti yang teman-teman lihat, saya lebih cenderung menyiksa karakter saya. Prasamaya selesai, Fira juga pensiun. :')

Setelah Prasamaya, saya akan melanjutkan ke Padmasana. Kali itu, Arina yang akan menjadi bintang tamunya! Tapi mohon bersabar dan doakan kemampuan saya membagi waktu antara mengembangkan karier, memanfaatkan kesempatan untuk belajar, serta menulis meningkat, ya.

Sampai jumpa lagi (saat saya sedang mengedit tulisan ini).

Salam hangat,
Meiya