BAB 29

2.9K 314 47
                                    

---- PAINFUL ----

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

---- PAINFUL ----

***

"Ka-kau---"

Tubuh Sung Hoon Bang mematung ketika melihat sosok yang tak ia inginkan kehadirannya di tempat itu. Embusan angin menyapu daun berguguran di jalanan dan menerpa rambut ikal di wajah pucat pemuda tampan yang terlihat syok di tempatnya berdiri. 

Axian. Pemuda itu menatap tak percaya pada Sung Hoon Bang. "Appa?"

Ternyata takdir benar-benar tidak memihak pada Sung. Rahasia yang ia simpan selama ini terkuak ke permukaan di saat yang tidak tepat. Penyakit sialan, tidak bisakah kau lenyap dari tubuhku? Itulah yang sering Sung ucapkan pada dirinya sendiri. Pengganggu yang Sung yakini akan menghancurkan hidupnya dalam sekejap.

Sung memalingkan wajah, lalu berbalik pergi ke arah berlawanan dari tempat Axian berdiri.

"Tu-tunggu, Appa!" Axian akhirnya bisa menggerakkan kakinya. Ia segera mengejar appanya.

Sementara itu Wang Yibo hanya bisa membiarkan mereka berlalu dari hadapannya. Saat ini ia tengah dirundung kebingungan. Wang Yibo tak bisa berbuat apa-apa setelah mendengar kenyataan yang mengejutkan beberapa menit yang lalu. Di pikirannya hanya dipenuhi dengan kekhawatirannya terhadap Xiao Zhan. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi pria itu ketika mengetahui bahwa suaminya sedang sakit keras. "Shit!"

Namun Wang Yibo tahu bahwa ia tak berhak ikut campur dengan kehidupan Xiao Zhan lagi. "Sialan kau, Sung."

.

"Appa! Tunggu!" Axian berlari dan menghadang langkah Sung Hoon Bang. 

Sung menatap lurus ke arah putranya. "Apa? Apa yang kau inginkan, Axian? Sekarang kau sudah tahu bahwa aku akan segera mati karena penyakit mengerikan yang menggerogoti tubuhku. Apa kau marah? Kau kecewa padaku?"

Axian memeluk tubuh Sung dengan erat. "Ya! Ya, aku marah padamu! Aku kecewa padamu, Appa!!" teriaknya dengan berderai air mata. Tubuhnya bergetar hebat saat memeluk appanya. Dadanya terlalu sesak untuk meluapkan emosi. Rasa ketakutan akan kehilangan sosok ayah membuatnya sangat bersedih. Axian terlanjur mencintai Sung sebagai ayahnya sendiri. 

"Mengapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya kepadaku, Appa?! mengapa kau menyembunyikan hal ini pada kami?!"

Sung Hoon diam mematung di dalam pelukan putranya. "Aku tak ingin membuat kalian khawatir. Aku tidak ingin membebani kalian dengan penyakitku." 

Axian melonggarkan pelukannya, lalu mendongak menatap appanya. "Kenapa? Apa kami tidak berhak mengetahui penyakitmu?"

"Bodoh." Sung mengusap kepala Axian. "Kalian adalah jiwaku, bagaimana mungkin kalian tidak berhak," ujarnya.

P A I N F U L (YIZHAN) END ✅Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin