BAB 33

2.2K 269 89
                                    

--- P A I N F U L --

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

--- P A I N F U L --

***

Axian tersenyum samar, raut wajahnya terlihat terluka saat mengatakan, "Sementara ini ... tolong jadilah appaku. Untuk saat ini, tolong jadilah Sung-nya mommy."

.

Wang Yibo terus mengingat setiap kata yang keluar dari mulut Axian. Sebuah permintaan yang tak mungkin bisa ia lakukan, bukan? Menjadi pengganti Sung? Menggantikan pria yang sudah mati itu? Apa Axian sudah gila?

Itulah yang ia pikirkan saat ini ketika duduk dalam diam di ruang rawat Xiao Zhan.

Mencintai, memeluk dan mencium Xiao Zhan sebagai Sung? Bayangan itu bagaikan momok mengerikan yang akan terus mengolok-olok dirinya. Sampai detik ini ia masih tidak bisa mengalahkan Sung.

"Apakah ini adil untukku?"

Wang Yibo menundukkan kepala, rasanya seluruh tubuhnya tidak bertenaga. Di dalam hatinya tengah terjadi perdebatan sengit. Sisi lain dirinya memintanya untuk menuruti apa keinginan Axian. Di sisi lainnya, menolak keras permintaan putranya karena harga diri.

Ia mengangkat wajah, menatap Xiao Zhan yang masih tertidur.

Dunianya, ucapnya dalam hati. Wang Yibo ingin memeluknya. Ingin mengucapkan beribu kata maaf, dan memohon kepada Xiao Zhan agar tak menghukumnya lebih lanjut. Ia tak sanggup dibenci oleh pria itu.

Wang Yibo bangun dari tempat duduknya, lalu berdiri di samping brankar. Ia menggenggam tangan Xiao Zhan, mengusap pelan punggung tangan Zhan yang terpasang alat infus.

Ketika bibirnya terbuka hendak menyebutkan nama Xiao Zhan, tiba-tiba mata pria itu terbuka.

Tubuh Wang Yibo menegang. Ia tak bisa bergerak. Mata hazel itu seolah menatapnya.

"Sung?" bisik Xiao Zhan.

Hati Wang Yibo seolah seperti diiris-iris saat mendengar dirinya dipanggil Sung oleh orang yang ia cintai.

"Sung? Kaukah itu?"

Dengan jari gemetaran Wang Yibo mengusap punggung tangan Xiao Zhan sebagai jawaban.

Mendapatkan respon dari Sung, Xiao Zhan tersenyum lega. "Sung, tidurlah di sampingku, kumohon. Temani aku tidur."

Kali ini Wang Yibo benar-benar mematung karena diserang rasa panik. Ia berpikir keras, bagaimana kalau Xiao Zhan mengetahui jika dirinya bukan suami tercintanya, melainkan sosok yang dibenci?

"Sung?" Xiao Zhan kembali memanggil Sung karena pria itu tak bereaksi atas permintaannya.

Wang Yibo melepaskan tangan Xiao Zhan, lalu berjalan mengitari brankar. Kemudian ia naik ke atas brankar dan berbaring miring di sisi Xiao Zhan.

P A I N F U L (YIZHAN) END ✅Where stories live. Discover now