14. Wanna Bet?

2.5K 368 113
                                    

Hai guys, jangan lupa vote dan komen. Kebetulan lagi senggang jadi aku bisa update 🤭

Song in this part : Mind Games - Sickick.

***

Duel Reinhard dan Travis dimenangkan oleh Reinhard. Lestrange menyerang Travis dengan langkah yang menggebu-gebu. Tak ada yang tahu mengapa Lestrange yang biasanya terlihat tenang berubah kesetanan, rekan-rekannya pun tak mengerti kecuali Travis yang mulai mencurigai lawan duelnya. Ia merasa kemarahan Lestrange karena Sendy. Tapi jika benar karena kedekatannya bersama Sendy, mengapa Lestrange baru merasa kesal sekarang?

Pendaratan yang didapatkannya kurang mujur, Travis tergeletak karena kerasnya mantra yang menghantam.

Profesor Merrythought bertepuk tangan begitu duel itu berakhir dan wanita itu mulai menyatakan Reinhard sebagai pemenang, kini tersisa Charlotte dan Riddle. Keduanya maju dengan ekspresi wajah yang berbeda.

Charlotte cemberut sebal sedangkan Riddle tampak berseri-seri.

"Miss Weston dan Mr Riddle," profesor Merrythought menatap keduanya dengan ambisi yang menggebu. "kini tersisa kalian berdua... Aku berharap mendapatkan sesuatu dari duel kalian hari ini. Aku ingin kalian melindungi diri dari mantra-mantra yang akan dilontarkan oleh musuh. Bersiap?"

Tidak!

Ingin rasanya Charlotte meneriakkannya, ia tak yakin dengan kemampuannya melawan Voldemort muda. Namun, Charlotte tak bisa melakukan apa-apa selain memasang kuda-kuda seperti yang dilakukan Riddle.

"Siap... Mulai!"

Charlotte terdiam memandangi gerak-gerik Riddle yang bernafsu untuk berduel. Gadis itu salah paham mengira Riddle berniat mencelakainya.

"Ayo, Charlotte, mari kita selesaikan duel kita."

Bibir Charlotte mencebik tak suka dengan panggilan yang kelewat akrab. Ia tak senang Riddle sengaja memanggil nama depannya di depan banyak orang. Ia kemudian melemparkan mantra lucut dan sinar kemerahan muncul dari ujung tongkatnya.

Riddle tersenyum tipis, begitu mudah, pikirnya. Riddle mengayunkan tongkatnya sekali dan sinar kemerahan itu menghilang.

Riddle meremehkannya, tak mungkin seorang gadis mampu berduel dengan baik. Gadis-gadis yang pernah ia temui lebih suka bersolek dan bersikap genit dihadapannya. Walau begitu, Charlotte bukan bagian dari gadis-gadis tersebut, ia sudah menjalani kehidupan yang pahit, ia seringkali menyaksikan kematian seseorang di depan matanya, dan Charlotte tak pernah tahu sampai kapan ia bisa bertahan kala itu.

Charlotte tak suka diremehkan, ia melontarkan bermacam-macam mantra. Riddle awalnya bisa menghalau mantra Charlotte, namun semakin lama mantra yang Charlotte lontarkan adalah mantra-mantra yang tak pernah ia kenali. Ia bahkan bisa melihat dahi profesor Merrythought berkerut, tampak menganalisis mantra gadis itu.

Bodohnya ia, gadis itu dari masa depan yang tentunya memiliki kemampuan jauh lebih baik daripada anak-anak di masa ini.

Riddle membalasnya dan posisi mereka menjadi setara. Para murid yang menyaksikan hanya bisa berdecak kagum melihat sinar mantra yang terlontar satu sama lain. Duel tersebut berubah sengit.

Satu menit.

Dua menit.

Lima menit terlewati.

Charlotte memecahkan rekor duel terlama bersama Riddle. Biasanya mereka hanya mampu bertahan selama satu hingga dua menit, tapi Charlotte lebih dari itu. Semua pasang mata lebih suka menyaksikan duel mereka daripada mengerjakan tugas tambahan. Duel itu berubah menjadi serius dan para murid tak ada yang berani mendekat.

Obsession ✓Where stories live. Discover now