chap-5

716 32 8
                                    

Pagi

Rui menatap gerbang sembari berpikir kapan Tsukasa akan datang.

Baru saja Rui berpikir semacam itu, sepasang tangan sudah memeluknya dari belakang.

"Ohayou Rui kun!"

Sebagai sambutan pagi Tsukasa memeluk Rui dari belakang.

Rui memegang tangan Tsukasa sambil menghelakan nafas.

"Ohayou mo Tsukasa kun..." lirih Rui.

Tsukasa melepas pelukannya dan merangkul Rui.

"Ya ampun baru semalam dan aku kangen padamu..." Tsukasa terkekeh saat mengucapkannya

"Telepon aku!" Jawab Rui.

"Aku ingin menemuimu langsung!"

"Ouh..." hanya oh saja keluar dari mulut Rui.

Tsukasa menggembungkan pipinya kesal.

"Oh aja?" Tanya Tsukasa.

Rui terkekeh.

"Apa harus ku jawab dengan aku juga ingin menemuimu?" Tanya Rui sambil mencubit pipi Tsukasa.

"Hei hei! Jangan sentuh pipiku!" Bentak Tsukasa.

"Hu... Tsukasa banyak maunya..." ejek Rui.

Tsukasa membuang wajahnya dari Rui.

"Ya udah kalau kamu merasa terbebani aku minta orang lain aja..." Jawab Tsukasa malas.

Rui terkekeh.

"Tau ngak... acqua pazza yang kau minta kemarin... aku membawakannya..." Rui menampakan sebuah jinjingan.

Tsukasa tersenyum senang tapi kemudian ia menggeleng.

"Kemarin aku bercanda... kau benar-benar membawanya..." Tsukasa keberatan menerimanya tapi ia menginginkannya.

Rui menyentik dahi Tsukasa.

"Maka dari itu... jangan meminta orang lain memuaskanmu, minta saja lebih dariku..." lirih Rui.

"Uh... baiklah! Aku akan mencoba menjaga permintaanku agar tak membebanimu!"

"Tak apa... aku pacarmu..."

Saat Rui mulai merangkul Tsukasa, Tsukasa mendapati Akito dan Toya sedang mengobrol bersama.

"Eh itu Kito ama Toya. Kito! Toya! Ohayou!!!" Sapa Tsukasa.

Akito menulikan telinganya.

"Ketenangan pagi gue... kok hilang..." Gumam Akito dalam hati.

"Ohayou mo senpai..." Sapa balik Toya sambil membungkuk.

"Gimana katanya kalian ikutan event apa itu aku lupa?" Tsukasa seenaknya membuka perbincangan dan melupakan Rui.

Akito melirik ke Toya sebagai orang yang pasti membocorkannya.

Toya kembali menjelaskan pada Tsukasa secara perlahan.

"Ah... event apapun itu pokoknya semangat untuk kalian!" Tsukasa menepuk kepala Toya dan Akito di hadapan Rui.

Rui agak terdiam marah, tetapi tidak ingin menunjukannya pada Tsukasa.

"Artinya... apa aku harus menyemangati Shiraishi san juga?" Tanya Tsukasa.

"Boleh!" Sahut Toya.

"Jangan!" Bentak Akito.

Tsukasa menepuk tangannya.

"Ah... kalian ini... ku kira kalian serasi..." Tsukasa menepuk bahu Akito dan Toya.

Mereka berdua hanya melirik.

Posesive (Ruikasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang