Chap-19

429 28 12
                                    

Esoknya mereka sekolah seperti biasa.

Bagi Tsukasa agak langka Rui datang lebih telat daripada dirinya.

Saat ia menunggu Rui, ia di sapa oleh Toya, Mizuki, Ena, dan An.

"Tsukasa senpai ohayou!" Sapa mereka.

"Ohayou mo... ada apa?" Tanya Tsukasa.

"Ehehe lagi ngapain?" Tanya Mizuki.

"Tungguin Rui lah." Jawab Tsukasa.

"Eh? Udah keluar dari rumah sakit?"

"Udahlah..."

Beberapa saat setelah saling menyapa, Ena langsung berteriak memberi informasi kasus.

"Minna! Tau ngak?! Masa kemarin ada yang mati kena begal!" Ena menunjukan sebuah postingan.

Mizuki mengambil ponsel Ena dan sedikit membacanya.

Toya mengecek ponselnya lalu membaca artikel yang sama.

"Pembunuhannya di lakukan lusa, tetapi mayatnya di temukan kemarin. Lalu tempatnya.... eh? Ini jalan rumahnya Kamishiro senpai bukan sih?" Tanya Toya.

Tsukasa sedikit melirik lalu mengangguk.

"Wah... malam itu aku dan Rui juga keluar... memang harus hati-hati ya..." ujar Tsukasa.

Mizuki langsung membuka telinganya.

"Rui sama senpai keluar? Sebentar... apa ada yang aneh saat senpai keluar?" Tanya Mizuki.

Tsukasa memiringkan kepalanya.

"Ngak ada sih... cuman kemarin kita sempat bertengkar dikit..."

Semuanya langsung pasang telinga karna kaget dengan santai Tsukasa mengatakan mereka bertengkar.

Untuk saat ini, satu sekolah hampir tahu kalau mereka adalah pasangan sempurna. Selalu terlihat mesra dan peduli, sama-sama dua weirdoo, dan hal lain yang membuatnya serasi.

"Lalu?" Tanya Mizuki lagi.

"Jadi malam waktu aku sama Rui keluar itu... Rui tiba-tiba hilang, katanya sih dia keluyuran cari camilan. Nah terus ngak sengaja ketemu aku yang lagi nyariin, yah karna khawatir dia marahin aku, dan aku kan ngak mau kalah jadi aku marahin balik. Nah ternyata dari hal spele kita itu berantem, awalnya aku mau pulang aja kalau Rui terus-terusan ngebentak aku, atau bahkan paginya aku ada niatan putusin aja kalau dianya ngak mau peduli. Eh ngak perlu nunggu pagi, dia malah mohon-mohon minta maaf bakal ngelkuin apapun yang aku mau. Eh, terus ngajak date night. Jadi ya... aku ngak nolak... astaga dia lucu juga ya kemarin malam..." cerita Tsukasa.

Semuanya hanya angguk iyahin aja.

Mereka kira bakalan berantem besar, ternyata ngak.

"Terus udah baikan?" Tanya Mizuki.

"Udahlah makanya nge date..." jawab Tsukasa.

Toya memegang bahu Tsukasa.

"Kok bisa Rui senpai hilang gitu?" Tanya Toya.

Mizuki berbinar menangkap kejanggalan cerita Tsukasa.

"Itu... agak privasi... berkaitan masalah keluarga, aku belum siap ikut campur..." jelas Tsukasa ragu.

Mereka semua mengangguk.

Semuanya oke-oke aja dengan penjelasan Tsukasa, kecuali satu orang yaitu Mizuki.

"Tapi tak apa! Aku ini pacarnya! Apapun yang terjadi aku akan berusaha membantunya! Iya kan? Aku ini baik? Hahahah!" Bangga Tsukasa.

An menepuk Tsukasa.

Posesive (Ruikasa)Where stories live. Discover now