Bucin

40 15 28
                                    

Di sekolah Viana yang baru masuk sekolah karena beberapa hari lalu ia sakit itu pun di tanyain beberapa teman nya termasuk sang pacar.

"Lu udah sehat Vi?." Sapa salah satu teman nya.

"Alhamdulilah udah mendingan." Jawab Viana dengan senyuman di bibir nya.

"Hallo sayang ku." Panggil Fajri

"Hay." Singkat Viana menjawab nya.

"Kok gak ada sayang nya sih." Ngambek Fajri

"Hay Fajri." Jawab Viana yang sengaja membuat pacar nya ngambek.

"Udah ahhh aku ngambek sama kamu."

Beneran ngambek si Fajri nih kek nya.

"Yudah."

Wah parah Viana jawab dengan simpel membuat Fajri makin ngambek dan dia hanya senyum melihat tingkah sang pacar.

"Lu kenapa Vi senyum-senyum gitu?." Tanya Azzahra

"Ehh Za gak papa kok."

"Pasti lu lagi bikin Fajri ngambek kan?."

"Yoii, Habis nya gw kangen sama ngambek nya dia."

"Orang lain mah kalo kangen ngapain gitu lah lu malah kangen sama ngambek nya Fajri."

Viana hanya menjawab pertanyaan sahabat nya itu dengan senyum.

Pelajaran pun di mulai semua siswa duduk di tempat nya masing-masing.

"Ibu absen dulu yaa." Ucap Bu guru

"Iya bu."

Bu guru pun mengabsen siswa-siswi nya tapi saat nama Fajri di sebut yang memiliki namanya tidak menjawab.

"Ahmad Maulana Fajri." Tidak ada sautan apapun.

"Fajri kemana yaa? Ada yang tau?." Tanya bu guru

"Tadi ada kok bu di kelas." Jawab salah satu murid nya.

"Fajri kemana yaa Za?." Tanya Viana

"Gw juga gak tau dah, Tadi perasaan di sini kan." Jawab Azzahra

"Makanya itu, Gw nyari dia dulu yaa."

"Ok hati-hati.".

"Bu saya izin buat cari Fajri yaa." Izin Viana ke bu guru.

"Iya silahkan." Jawab bu guru

Viana pun langsung lari keluar mencari Fajri.

"Aduh Fajri kemana sih?." Ucap Viana yang sedang mencari keberadaan Fajri.

Viana terus putar-putar mencari Fajri dan ternyata ia sedang di taman.

"Fajri di cariin juga." Kesal Viana

"Perduli?." Tanya Fajri dengan nada kesal itu.

"Kamu beneran marah?."

"Pikir aja sendiri."

"Yudah aku minta maaf yaa sayang ku."

Viana yang melihat Fajri beneran marah itu pun tiba-tiba sesak nya kembali lagi akibat ia tadi lari-lari mencari Fajri.

"Ji, Dada ku sesak lagi." Ucap Viana yang memengang dada nya.

"Sayang."

Ia melihat muka Viana yang pucat akibat asma nya kumat.

"Sayang aku mohon kamu harus kuat, Aku bawa kamu ke rumah sakit yaa." Panik Fajri

Fajri gak mungkin kalo ngambek beneran bukti nya lihat Viana sesak aja panik nya luar biasa.

Between love and friendship/UN1TYWhere stories live. Discover now