BAB 1

705 56 2
                                    


Apo Nattawin Wattanagitipat seorang anak tunggal dari pasangan Man Chalerm Wattanagitipat dan Peam Wattanagitipat. Ayahnya bekerja sebagai penerus generasi ke tiga usaha properti dan real estate di Bangkok dan Ibunya seorang Ibu rumah tangga yang gemar berkebun. Hari ini Apo dan kedua orangtuanya diundang pada jamuan makan malam di kediaman keluarga Romsaitong.

Apo dan kedua orangtuanya memasuki rumah dengan gaya modern minimalis tapi terkesan mewah. Di depan ada Ayah dan Ibunya yang berjalan beriringan dipandu oleh seorang pelayan menuju ke dalam rumah.

Mereka berhenti di sebuah living room yang tampak cukup besar dengan suasana yang didominasi warna putih dan coklat.
"Wah selamat datang Tuan dan Nyonya Wattanagitipat, silahkan duduk." Ucap seorang pria paruh baya sepantaran ayah Apo. Pelayan yang mengantar pamit meninggalkan mereka.

Apo dan kedua orangtuanya memberi salam kemudian duduk di sofa berwarna coklat muda di sebrang Tuan Romsaitong sang pemilik rumah. Tak lama kemudian dari arah berlawanan seorang wanita paruh baya tapi masih terlihat cantik datang menghampiri.

"Kalian sudah tiba?" Ucapnya dengan senyuman ramah. Ketiga tamu tersebut mebalas dengan memberi salam.

"Aku sudah menyiapkan makan malamnya, kita bisa langsung saja ke ruang makan. Mari silahkan." Ucap sang nyonya rumah.

"Bu, sapa dulu putra tamu kita ini." Ucap Tuan Romsaitong.

"Oh iya, maaf aku sampai lupa karna terlalu bersemangat." Apo memberi salam pada Nyonya Romsaitong ketika sadar yang dimaksud adalah dirinya.

"Hallo Apo, kau tumbuh menjadi pria yang sangat rupawan." Nyonya Romsaitong melihat ke arah Apo dengaan tersenyum ramah.

"Terima kasih, anda juga terlihat masih sangat cantik dari sejak terakhir saya melihat anda." Balas Apo jujur.

"Haha kau bisa saja Nak Apo. Baiklah mari langsung saja kita lanjutkan obrolannya di meja makan" Nyonya Romsaitong mengiring semuanya menuju ruang makan dibagian belakang rumah yang berbatasan langsung denngan taman belakang, hanya disekat kaca bening transparan yang menampilkan jelas area belakang rumah yang dihiasi oleh kolam renang dan gazebo di sebelah kanannya.

Setelah itu mereka memulai makan malam diselingi obrolan-obrolan ringan, sampai ditengah acara makan seoarang pelayan yang tadi mengantar keluarga Wattanagitipat muncul kembali dengan seoarang pria tinggi di belakangnya.

"Nak sudah pulang? Mari bergabung" ucap sang Nyonya Rumah. Pria tersebut menarik kursi dan duduk di depan Apo. Dengan cekatan para pelayan meletakkan alat makan di depannya.

Apo memperhatikan pria di depannya sebentar, Apo merasa pernah melihat pria di depannya di suatu acara, tetapi Apo lupa acara apa.

"Mile perkenalkan ini Tn dan Ny Wattanagitipat dan putranya Apo" terang sang Ny Rumah.

"Sawadie krab" sapa Mile kepada ketiga orang di depannya.

"Sawadie krab" balas ketiganya. Setelah itu makan malam dilanjutkan, Apo dan Mile hanya diam dan menikmati makanan mereka. Sesekali menimpali obrolan para orangtua.

Setelah menghabiskan menu utama, pelayan membereskan meja makan dan besiap untuk menyediakan makanan penutup.

"Jadi seperti yang sudah kami, para orangtua sepakati, tujuan dari pertemuan malam ini adalah untuk mempertemukan kedua anak kami, Mile dan Apo agar saling mengenal satu sama lain" Tn rumah bersuara ditengah hening yang cukup panjang. Apo mengangkat kepalanya dan menoleh kearah Tn Romsaitong , Apo merasa pria di depannya-Mile juga menoleh kearah ayahnya.

"Kuharap ini tidak dadakan" lanjut Tn Romsaitong "jadi Mile kau akan dijodohkan dengan Apo anak dari Tn Wattanagitipat." Terang Tn. Romsaitong melanjutkan.

We Belong to Each OtherOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz