Way Of Life 11🏹

54 1 4
                                    

♣️Happy Reading♣️
.
.
.
.
.
.
.

¤¤¤¤¤¤¤

Hari minggu ini Revan berencana untuk jalan-jalan berdua dengan Naya, bukan hanya untuk pacaran tapi juga mengoreksi informasi tentang keluarganya. Ia tengah bersiap dengan outfit simple yang ia gunakan, ia turun kebawah dan mendapati kedua orang tuanya sedang duduk di ruang santai.

"Revan pergi dulu pa, ma." Pamitnya.

"Kamu mau kemana Van?" Tanya papanya.

"Papa ini gimana masak gak ngerti anaknya mau pergi kencan, ya kan sayang?" Ucap mama Revan sembari sedikit menggodanya.

"Benar itu Revan?" Tegas papanya.

"Iyah pa." Jawabnya mantap.

"Revan pamit."

Revan mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, ia menikmati pemandangan ibukota yang nampak ramai orang berjalan. Ia melihat satu keluarga yang berjalan santai dengan bahagia, jadi teringat masalalu bersama keluarganya yang pernah merasakan hal tersebut.

Ia berhenti kala melihat lampu lalu lintas berwarna merah, ia melihat orang yang menyebrang, matanya menyipit kala melihat seseorang yang ia kenal melintas didepannya. Ia melajukan motornya dan bergegas pergi karena lampu sudah berwarna hijau, setelah beberapa menit berkendara sampailah ia di rumah Naya.

Ia mengambil ponselnya untuk memberitahukan bahwa ia sudah sampai, tak lama menunggu akhirnya Naya keluar. Revan tersenyum kala melihat Naya yang nampak cantik dengan pakaian yang dikenakan, Revan memakaikan helm pada Naya.

"Lain kali jangan pake rok mini ya?" Sarannya pada Naya.

"Emangnya gak cocok ya?" Revan menggeleng, bukan itu yang dia maksud.

"Yuk kita jalan." Revan membatu Naya naik ke motornya, ia melepas jaketnya dan diberikan pada Naya untuk menutupi pahanya.

"Sudah?"

"Sudah." Jawab Naya dan bergegas pergi ketempat tujuan.

¤¤¤¤¤¤¤

Galang tengah berkutat dengan laptopnya, ia berusaha membuka dokumen yang terkunci tersebut atas perintah Revan.

"Ini isinya apa sih susah banget dibukanya." Omelnya sendiri.

"Kalo sampek isinya gak penting gua banting lu." Racaunya.

Ia berusaha membobol sistem keamanan dokumen tersebut, namun berkali kali usahanya gagal. Lama berkutat dengan laptop tersebut akhirnya dokumennya bisa dibuka, ia melompat kegirangan karena senang.

"Galang gitu loh." Bangganya sembari menepuk nepuk dada.

"Mari kita lihat apa isinya." Ia mulai membuka dokumen tersebut, ia mulai membaca setiap lembar data tersebut tetapi belum ada informasi tentang Lexa.
Sampai ada satu lembar dokumen yang berisikan daftar sekolah SMP dari Lexa.

"Ini gua gak salah baca kan ya? Dia lulusan SMP di luar negri? Tapi gada informasi yang jelas, cuma riwayat pendidikan Milan." Monolognya sembari terus mencari.

Way Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang