Prang
Xiao Zhan atau yang kerap di sapa zhan, pemuda manis, periang, baik hati dan murah senyum itu seketika keluar dari kamarnya saat mendengar suara benda jatuh dari arah dapur flatnya.
Ceklek
Zhan berlari ke sumber suara dan menemukan sosok wanita paruh baya yang paling di cintainya tergeletak tak berdaya dalam keadaan pingsan.
"Ibu!" Zhan menghampiri tubuh ibunya yang lemas dan dingin.
Zhan ketakutan melihat ibunya pingsan, ini beberapa kali sejak dua bulan terakhir ibunya mengalami pingsan mendadak tanpa tahu penyebabnya.
Zhan sama sekali tak pernah membawa ibunya pergi berobat ke rumah sakit karena keterbatasan biaya, tapi sepertinya kali ini kondisi ibunya sudah sangat parah.
Wajah wanita yang telah melahirkannya tampak sangat pucat dan kuning, nafasnya pun hampir tak terasa oleh Zhan.
"Ibu! Ibu!" Zhan mencoba membangunkan ibunya yang pingsan.
*
*
Di rumah sakit...
Zhan duduk cemas di kursi tunggu di luar ruang instalasi gawat darurat salah satu rumah sakit terkenal di kota tempatnya tinggal.
Pikiran Zhan buntu, ia tidak memiliki uang sama sekali, bagaimana caranya ia membayar biaya pemeriksaan ibunya sekarang.
Untuk biaya makan sehari-hari pun Zhan mengandalkan sisa uang tabungannya sebagai kurir pengantar koran dan susu, ia bahkan tak lagi bekerja sebagai kurir pengantar koran dan susu setiap pagi beberapa hari terakhir karena pekerjaannya sudah di rebut oleh orang lain, sekarang Zhan benar-benar pengangguran.
"Apa yang harus aku lakukan." Gumam Zhan lirih, pikirannya buntu dan kacau.
Tak lama pintu ruang instalasi gawat darurat terbuka, seorang dokter paruh baya menghampiri Zhan yang duduk merenung.
"Nak..." Dokter itu memanggil Zhan dengan lembut.
Zhan mendongak, ia langsung berdiri begitu melihat dokter yang tadi memeriksa ibunya. "Dokter bagaimana keadaan ibuku?"
"Kondisinya sudah parah, ibumu menderita jantung koroner dan harus segera di operasi." Jelas dokter paruh baya itu dengan hati-hati.
Zhan memejamkan matanya sesaat, jantung koroner, operasi, uang dari mana pikirnya.
"Berapa biayanya dokter?" Suara Zhan bergetar dan parau karena takut kehilangan ibunya, satu-satunya anggota keluarganya yang tersisa.
"Biayanya lumayan mahal nak, tapi bisa di bayar dua kali kalau kau memang tidak memilikinya."
Zhan menghela nafasnya, dunianya serasa gelap. "Baiklah dokter, aku akan mencari uangnya terlebih dulu tapi tolong jaga ibuku dengan baik, aku pasti akan segera kembali."
Dokter itu mengangguk. "Baik nak, kami tunggu dalam waktu dua puluh empat jam, ingat nak kondisi ibumu sudah sangat parah dan butuh penanganan medis secepatnya."
Zhan mengangguk."aku pergi dulu dokter!" Tanpa melongok keadaan ibunya yang masih di dalam ruang instalasi gawat darurat Zhan berlari pergi meninggalkan rumah sakit, ia harus mendapatkan uang yang banyak untuk biaya pengobatan ibunya secepatnya.
.
.
.
.
.
Zhan berlari pontang panting menyusuri lorong gedung perusahaan Zhang corporation, tempat dimana teman sebangkunya saat sekolah menengah atas berada.
CITEȘTI
Wedding Dress (End Di Pdf)
Fanfictionxiao zhan pemuda manis berusia dua puluh dua tahun yang tidak memiliki pekerjaan. kebingungan saat ibunya jatuh sakit dan harus di rawat di rumah sakit selama beberapa bulan, karena membutuhkan biaya yang besar untuk biaya pengobatan ibunya zhan ter...