十六 (enam belas = akhir)

74 19 8
                                    

Zeyu saat ini sedang berada di sebuah padang rumput yang sungguh sangat indah di matanya. Ia tersenyum saat melihat beberapa puncuk bunga dandelion terlepas dan terbang bebas di sekitarnya. Sudah beberapa hari ia berada di padang rumput yang indah itu, tanpa makan ataupun minum karena dirinya merasa tidak membutuhkan semua itu. Bahkan Zeyu tidak membersihkan diri, hanya memakai pakaian berwarna putih namun dirinya tetap wangi.

Saat pertama kali ia berada disini Zeyu sempat kebingungan, namun tiba tiba saja kedua orang tuanya muncul dan mengajak Zeyu berkeliling padang rumput. Tentang mata, kedua orang tuanya bilang bahwa mata itu adalah miliknya sendiri yang entah kenapa bisa melihat lagi, dan ia senang dengan hal itu.

Hingga saat ini Zeyu kebingungan saat tak menemukan kedua orang tuanya. Namun ia yakin keduanya akan kembali dan menemuinya lagi. Maka dari itu Zeyu memilih diam sembari menatap tumbuh indah disekitarnya.

"Zey"

"Hah?" Zeyu menoleh dan melotot terkejut saat mendapati Qiuha dengan baju yang sama persis sepertinya tersenyum dibawah pohon

Kening Zeyu mengerut saat mendapati seluruh tubuh Qiuha diselimuti samar samar cahaya berwarna putih, warna yang sama seperti samar cahaya yang keluar dari tubuh kedua orang tuanya.

"Qiuha?"

"Zey, aku-- aku minta maaf padamu!"seru Qiuha dengan mata yang sendu

Zeyu terkejut mendengar itu. Namun setelahnya ia tersenyum lalu tangannya terangkat mengelus pundak Qiuha.

"Aku tau kenapa kau melakukan semua itu"

Kali ini Qiuha yang dibuat terkejut, ia menatap Zeyu seolah bertanya bagaimana ia tau soal dirinya.

"Mama dan papa ku menjelaskan semua masalahmu, sekarang aku mengerti qiu. Namun tidak seharusnya kau memperlakukan ku seperti itu. Kau bisa berteman dengan sahabatku, bahkan kita bisa berteman baik. Jadi mulai sekarang mari kita jadi teman"jelas Zeyu yang sangat membuat Qiuha tak mampu berkata kata lagi

Zeyu terlalu baik untuk seukuran manusia biasa. Rasanya Qiuha ingin bersimpuh di hadapannya dan menyerukan kata maaf berkali kali. Ia tak pantas mendapat penerimaan kata maaf semudah itu

"Ya, kita berteman"

"Syukurlah kalian sudah berbaikan"

Kedua remaja itu menoleh saat mendengar suara lembut seseorang.

Zeyu tersenyum senang, "mama"

Mama tersenyum lalu menghampiri kedua pemuda itu di ikutin papa di sampingnya. Wanita itu mengelus puncak kepala Zeyu dengan sayang.

"Nah sekarang, semua sudah selesai"seru papa sembari menatap Zeyu

"Kalau begitu kau harus kembali pada duniamu nak"seru mama sembari mengelus pipi berisi sang anak

Namun Zeyu merasa heran, "maksud mama?"

"lihat dirimu nak, kau tidak memiliki cahaya samar yang keluar dari tubuhmu, sedangkan kami memilikinya karena kami sudah tidak hidup di dunia"

Zeyu mengangguk dengan ekspresi sedih, namun ia menyadari sesuatu lalu segera melihat Qiuha yang hanya tersenyum tipis sembari balas menatapnya.

"Qiuha, kau??"

"Aku kecelakaan tunggal saat akan menjengukmu"jawab Qiuha tetap dengan senyumannya

Zeyu sungguh terkejut bukan main, matanya tiba tiba saja berair lalu tampa aba aba memeluk teman barunya itu.

"Apa apaan ini? kita baru saja berteman tapi kau sudah meninggalkanku??!"

Qiuha terkekeh sembari menepuk pundak sang teman, "kita tetap berteman. Zey"

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : May 20, 2023 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

•[YUZEYU]• [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant