Triánta Enniá

1.4K 140 8
                                    

Maaf, bila masih ada beberapa. Kata atau kalimat yang tidak sesuai dengan ejaan ataupun typo. Akan diperbaiki segera!




Selama di cafe tadi bahkan sampai mereka jalan pulang menuju hotel, Kaila lebih banyak diam. Azka tampak terlihat santai, dan cukup masih bersemangat. Apalagi ia banyak mendengarkan Keisha berbicara, belum lagi mereka sudah lama tidak bertemu.

Ada banyak hal yang memang ingin mereka bicarakan, jelas Azka akan senang melihat temannya bahagia saat ini. Andara, teman dekat Keisha selama perkuliahan juga baik. Awalnya Azka pikir ia asli orang Paris, ternyata Indonesia-Paris.

Kalo gitu, ngapain dari tadi di cafe Azka ngomong pakai bahasa Inggris kalo dia paham dengan bahasa Indonesia. Meksipun tidak terlalu fasih lagi karena keseringan menggunakan bahasa Inggris, cuman yaa sesekali lah kalo ketemu orang pribumi pakai bahasa Ibu.

"Kaila, kenapa dari tadi diem mulu? Ada yang sakit?" tanya Azka dan Kaila menggelengkan kepalanya.

Mereka sampai di depan pintu masuk hotel, beberapa pengunjung juga sepertinya masih banyak yang berlalu lalang. Mengingat keduanya pulang masih di jam 7 malam. Azka balik, karena ingin makan malam di hotel saja ia juga sudah lapar sejujurnya.

"Kak," panggil Kaila sambil berdiri tepat didepan Azka. Buat yang lebih tua harus berhenti melangkah.

"hm?" sahut Azka, sambil tatap Kaila.

"B-boleh nggak, kalo besok kak Azka nggak usah pergi sama kak Keisha?" tanya Kaila sambil menatap mata Azka.

Azka menaikan salah satu alisnya, keningnya berkerut karena bingung. Tidak biasanya Kaila akan melarang dirinya melakukan sesuatu atau berpergian seperti sekarang ini.

"Kenapa gitu?" tanya Azka balik dan Kaila tampak bingung memberikan alasan.

"Boleh nggak kak, kalo kakak besok malam jangan pergi. Di hotel aja, lagian kan besok orang tua kakak baru sampai. Nggak enak juga kalo kak Azka nya nggak sambut mereka." jawab Kaila mendapatkan alasan baik.

"Mereka sampai besok pagi, gue bakalan ketemu dan bisa nyambut mereka. Lagian gue ke luar sama Keisha malam," ujar Azka.

Kaila tiba-tiba emosi, ia menahannya sambil menghela nafas. "Cuman jawab aja kak, boleh nggak kalo aku minta kakak nggak usah pergi besok malam. Jawab iya atau nggak, aja gitu kak." ujar Kaila.

"Alasannya kenapa? Semua larangan harus ada alasan Kaila, gue nggak bakalan ngerti kalo lo cuman minta kaya gitu tanpa alasan yang jelas!" balas Azka.

"Oke, berarti nggak boleh. Kak Azka pergi aja besok malam, nggak apa-apa." sahut Kaila setelahnya dan berjalan pergi lebih dulu.

"Kai!" panggil Azka tapi tak dipedulikan oleh pemilik nama yang bahkan sudah masuk ke dalam lift lebih dulu.

Azka yang masih bingung dengan tingkah Kaila, sekarang jadi kaya orang bego di tengah koridor. Buat Felin menghampirinya, dan bertanya apakah ada masalah.

Azka menjawab tidak sambil menggelengkan kepalanya, dan meminta Felin untuk mengantarkan makan malam ke kamar saja.

*****

Dan benar aja, selama satu malam Kaila sama sekali tidak berbicara pada Azka. Jelas hal itu buat Azka bertanya mengapa, apa dia melakukan kesalahan lagi. Ia bahkan nggak ada ngomong yang akan menyakiti Kaila. Terus salah dia dimana? Tolong teman-teman jelaskan padanya, apa salah Azka.

Pagi ini, orang tua Azka sudah sampai dan sedang dalam perjalanan menuju hotel untuk beristirahat. Azka yang tidak ingin orang tuanya khawatir mengenai mereka berdua, jelas bertanya pada Kaila kenapa ia dari tadi malam mendiamkan Azka bahkan sampai sekarang.

𝐂𝐚𝐦𝐚𝐫𝐚𝐝𝐞𝐫𝐢𝐞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang