🥀PART - 22

201 29 12
                                    

"Ayo kita menikah."

Baekhyun terpaku terdiam tepat ketika dirinya baru saja masuk ke dalam kamarnya. Dirinya berharap telinganya saat ini sedang bermasalahan. Sesuatu yang tak terduga baru saja terjadi dan ia jelas tak tahu harus mengatakan apa sebagai reaksinya.

"Minjoo--"

"Aku tahu ini gila.---tapi aku tak sedang mabuk untuk mengatakan hal ini kepadamu sekarang." Ucapnya mendongakkan kepalanya menatap sosok Baekhyun serius dari duduknya di tepi ranjang sejak tadi.

Sekali lagi untuk pertama kalinya dalam hidup seorang Bae Minjoo, dirinya terkagum-kagum akan apa yang pria itu lakukan padanya, meski ia yakin Baekhyun tak akan memberinya jawaban atas penyataannya barusan dengan gamblang. Pria Byun itu berpikir secara logika dan melihat secara realistis untuk segalanya.

Sederhana dan beralasan. Itulah yang selalu Minjoo sukai dari Baekhyun. Menolak bukan berarti tak menginginkannya dan setidaknya pria itu akan memberinya penjelasan masuk akal untuknya agar merasa tenang di tengah kerumitan masalah dalam otak kecilnya.

Baekhyun berjalan mendekat, berdiri di hadapan Minjoo mengulas senyum sebelum kemudian tangannya terulur mengusap kepala wanitanya itu lembut.

"Kau mendengar obrolanku dengan Sehun?"

"Hem."

Senyum Baekhyun semakin lebar dan tarikan pelan pada tangannya di kepala Minjoo membawanya semakin mendekat memeluknya hangat.

"Kau ingin kita menikah?" Tanya Baekhyun.

"Kau tak menginginkannya?"

"Aku juga menginginkannya, tapi..---aku ingin kita saling mengenal lagi lain dari apa yang kita miliki."

"Maksudmu?" Tanya Minjoo tak mengerti.

Mengerutkan keningnya samar mendongakkan kepalanya menatap Baekhyun penuh tanya.

Cup!

Kecupan pada kening Minjoo membuat keduanya saling tatap dalam pancaran lain yang penuh makna meski hanya tersirat.

"Kajja." Seru Baekhyun sambil melepas pelukan.

"Odiga?"

"Kerja paruh waktu."

"Nde?"

"Kau ingin kita menikah kan?"

Minjoo menganggukkan kepalanya samar dan Baekhyun justru menarik tangannya menggenggamnya erat saling bertautan.

"Kita akan memulainya dari awal. Kau harus mengenal duniaku lebih dari apa yang kau tahu." Ucap Baekhyun.



------




Seorang pria yang jauh lebih muda dari Baekhyun nampak tak mengalihkan pandangannya sejak awal mereka saling bertegur sapa. Mengamati Minjoo teramat lekat dari atas sampai ke bawah seolah menilisik sesuatu yang mungkin di pandangannya terlihat aneh.

Sayangnya ekspresi pria itu tak menunjukkan apapun yang tentu saja membuat Minjoo semakin dibuat bingung. Sedangkan Baekhyun, oh pria itu sudah mulai bekerja di dalam melayani pelanggan sebagai kasir dan meninggalkannya hampir 15 menitan yang lalu.

"Emm.. jogiyo." Ucap Minjoo mulai memberanikan diri.

Pria itu menatapnya yang mana justru semakin membuat Minjoo gugup tak beralasan hanya karena pandangan mata.

"Kau merasa tidak nyaman?" Tanyanya.

"Nde.."

Hirupan nafasnya yang dalam sempat pria muda itu lakukan sejenak sebelum kemudian mengangkat kaleng bir miliknya untuk menerima balasan.

[M] OTHER [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang