12. end.

751 87 0
                                    

Terpampang sebuah minuman di ruangan, meja yang ia tempati menjadi tempat minumnya soda tersebut. Di hadapannya terlihat buku kuno yang ia pegang.

Tak fokus pada pemandangan, melainkan pandangan.

Kriing.

Bell berbunyi, menandakan kelas telah usai. Namun perempuan itu tak sadar akan usainya kelas tersebut.

"Aduh, [Name], masih baca buku? pulang, yuk. Nanti dia ke sini lagi."

Matanya melirik sesama bicaranya, kepalanya mencerna omongannya.

"Duluan aja. Nanti aku ngumpet di perpus." bicaranya dengan nada yang lumayan tak seru hati.

"Huuh.. iya, terserah kamu. Tapi, kalo ada apa apa jangan lupa hubungin aku, ya."

"..."

Seperti biasa jawabannya, kadang temannya hanya bisa berusaha sekuat mungkin berbicara panjang lebar untuk [Name].

Anak anak di ruangan sudah pergi, kini kosongnya kelas tersebut. [Name] juga sudah mengeluarkan pinjakannya karena membosankan.

"Kalo ga salah.. dia anak pindahan? tapi kenapa bisa masuk sekolah ini, ya?" bicaranya-sendirian sembari berjalan memikirkan.

"Gentar.. namanya? padahal waktu itu cuma bantuin belain dia, sih. Kenapa dia malah sampe segitunya.."

Murung, melekat di wajahnya. Tak pernah mengira akan ada lelaki yang menyukainya. Karena, dia sendiri tak yakin.

"Dengerin lo semua! gue pria tertampan di sekolah ini, gabakal ada yang bisa ngalahin gue!"

"Eh?"

Gadis itu langsung menghampiri sumber suara yang terdengar familiar di dirinya. Dia sedikit berjalan cepat menuju pinggir lapangan.

"Dia.. bukannya?"

"Gentar! ngapain kamu?! ini jam pulang. Jangan buat ribut!"

Datanglah guru BK ke lapangan itu. [Name] bersyukur karena Gentar tak melihat sosok dirinya. Benar saja, Gentar kali ini juga pasti akan di hukum lagi.

"Kasian.."

"—Eh?!"

plak.

Perempuan itu menampar dirinya sendiri.

"[Name]! kamu ngapain, sih?! Duh, gara gara dia aku tolak terus, aku jadi kayak di hantui! terus, kenapa aku ke sini!"

Nyebelin. batinnya.

Perempuan itu langsung bergegas pulang dengan sedikit amarah ada di dirinya. Bisa bisanya dia mikirin cowok itu.

Bisa di bilang, [Name] sekarang sudah kelas XII IPS 2. Artinya ya, waktu untuk menginjakkan sekolah ini sudah tidak lama lagi.

di tolak?! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang