Diciannove

1.5K 547 0
                                    

BAB 19

───────────────

SUGAR SWEET

Jeanette diam sambil terus memainkan surai hitam Jaemin dengan musik klasik yang terputar-putar di otaknya. Jaemin masih terlalu pulas sementara Jeanette sudah tidak bisa tidur. Ia masih mempertanyakan tentang segala hal yang ia ingin tau. Yang pasti ia tidak akan mendapatkan jawabannya malam ini.

Besoknya apa yang ada dalam pikiran Jeanette tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pertanyaan-pertanyaan yang mau ia tanyakan tidak keluar begitu saja. Terlebih saat ia kembali ke Lyren dan Jaemin mengajaknya ke tepi laut.

"Kenapa kau terpikirkan untuk melakukan ini?"

"Penghormatan terakhir untuk teman lama."

Karena itu semua yang terpikirkan Jeanette menghilang. Ia hanya ingin mengingat memori bagus dengan Xiaojun sambil berjalan-jalan di atas hamparan pasir.

"Dia pasti sudah berbahagia di sana kan?"

"Ya dia juga mau kau bahagia di sini."

Hanya begitu tapi menurut Jenaette itu percakapan yang cukup berkesan. Ia melirik saat Jaemin menyender ke pundaknya, belakangan ini dia banyak diam.

Pergi pagi pulang malam, pergi lebih pagi pulang lebih malam yah begitu terus sampai Jeanette bosan karena dia bahkan sulit untuk punya waktu mengobrol dengannya.

Kini dia hari kesekian ia memandangi ponselnya. Jaemin rajin mengirim pesan tapi dia tidak meladeni pertanyaan ruwet Jeanette.

Jeanette
Kenapa matahari makin panas?

Jaemin
Jangan keluar rumah
Pakai sunscreen
Apa stok eskrimnya habis?

Jeanette
Apasih
Aku lagi main tebak-tebakan

Jaemin
Hahaha
Sorry, kuusahakan pulang cepat malam ini

Jeanette
:)

Jaemin sent you stickers!

Jenaette menutup ponselnya, karena begitu ia jadi tidak mood. Pasti yang Jaemin kirimkan stiker bunny yang membuat Jeanette seharian gemas sebelum ingin menamparnya setelah menonton filmnya.

Hanya wajahnya yang imut, suaranya seperti om om.

Ia bangkit dari sofa, sudah lebih dari dua minggu ia tidak bertemu Doyoung. Jaehyun sekalipun tidak kelihatan ataupun Johnny. Jenaette bangkit ketika ia terpikirkan tentang Johnny.

"Bagaimana kalau aku berkeja dengannya lagi? Dia bakalan menerimaku kan?"

Namun Jeanette langsung menghapus niatannya yang itu. Gairahnya menjadi jaksa sama sekali tidak ada sama seperti keinginannya untuk melukis yang rasanya semakin menurun.

Terakhir dia hanya melukis asal-asalan sampai tak membentuk apapun, hanya campuran warna-warna yang ia suka membentuk lulisan abstrak yang tak berarti.

Jeanette butuh sesuatu yang baru, yang ia inginkan.

Ia melihat ke dapur. Bukan acara masak memasak.

Lalu ia melihat keluar. Bukan olahraga yoga atau semacamnya. Tidak juga dengan memelihara hewan. Jeanette sedang tidak ingin berurusan dengan jenis hewan apapun.

Tapi ia terpikirkan satu olahraga ketika melihat seorang bodyguard yang belakangan ini terus mengintili Jeanette kalau ia pergi keluar.

Ia pura-pura melakukan aktivitas lain sebelum, mengambil segelas air mineral dan berjalan melewati pria besar tak berambut itu.

[II] Summer √Where stories live. Discover now