5. Jamal dan kisah cintanya.

647 61 2
                                    

Jo melihat pantulannya di cermin lemari. Lalu mulai mengusap usap dagunya. Ia baru saja mandi.

" Ganteng juga ternyata." Katanya bergumam gumam setelah melakukan beberapa pose.

Ya Jo sudah mulai investasi muka sejak sebulan terakhir. Ia sudah banyak merubah penampilannya. Saat ini ia merasa bener-bener cakep.

" Abang ajarin Echan pr MTK !" Teriak Echan di ambang pintu menjadikan Jo terkejut bukan main.

" Nggak usah teriak." Kata Jo dengan kesal.

" Hehe, ayo ajarin bang." Echan masuk lalu duduk di atas karpet, ia membuka buku tulis dan buku paketnya.

Tak lama Jirul muncul sambil menarik truk mainannya. Ia langsung menghampiri Jo yang tengah melihat buku-buku Echan hanya untuk duduk di pangkuan abangnya.

Sebab merasa sudah biasa dengan kelakuan Jirul, Jo mengabaikannya dan malah memeluk anak itu sambil melihat-lihat soal milik kakaknya.

" Udah paham? Sekarang coba kerjain." Kata Jo memerintah Echan.

Anak itu hanya mengangguk.

Hari ini kostan terasa sepi. Sebagian besar dari penghuni Kostan pergi kuliah dan sekolah. Hingga saat ini di Kostan hanya ada Jo dan Jamal yang sedang galau di atap rumah. Cowok itu baru saja putus dengan pacarnya.

Awalnya Jo sedikit kasian melihatnya luntang luntung sana sini cuma bengong. Bahkan nggak minat masuk kerja.

Katanya cuti putus cinta.

"Abang ayah jahat." Kata Jirul tiba-tiba di pelukan Jo.

"Kenapa?" Ia sedikit heran sebab biasanya Jirul sangat mengidolakan ayah.

" Ayah bilang nggak boleh main sama mas Jamal. Padahal kemarin mas Jamal bilang kalo mau ajak Jirul main kelereng." Kata Jirul semakin Sedih.

" Ya ayah kan tau si Jamal lagi sedih. Jadi wajar lah ngelarang Lo buat main. Udah nggak usah ikutan galau." Ucap Jo menepuk-nepuk punggung adiknya.

Sementara itu di atap rumah duduk seorang Jamal termenung menatap hamparan langit dengan mendung yang bergelayutan. Maski saat ini atap di penuhi oleh jemuran anak-anak kost.

Bangunan Kost milik Jo itu terdiri dari 3 bangunan dan di bangunan utama atapnya di ubah menjadi tempat Jemuran.

Jamal memilih duduk di sini sebab jika ia duduk di dipan kayu bawah pohon, hanya akan gatal-gatal sebab banyak ulat bulu. Entahlah Jo belum juga membersihkannya.

" Mawar kenapa Lo tinggalin gue?" Katanya dengan nada menyedihkan.

Jujur saja Jamal cukup lama memendam rasa pada seorang gadis bernama Mawar Arum. Ia selalu bersama dengan mawar sejak ia lulus SMA dan mungkin sudah sedekat nadi. Sungguh apa ini skenario terbaik tuhan? Dengan cara menjauhkan mawar dengannya? Mawar akan segera menikah. Sedangkan Jamal belum sempat menyatakan cintanya.

Jamal kembali mengacak rambutnya frustasi. Kembali ia melihat langit, mungkin akan turun hujan.

Cowok itu berdiri hanya untuk menyalakan radio di sebelah mesin cuci. Sebab atap ini di bagi menjadi dua, selain tempat menjemur pakaian juga di gunakan untuk tempat enam buah mesin cuci.

Jamal bergerak mengangkat jemuran masuk. Ia tak akan tega meninggalkan jemuran anak-anak kost kehujanan. Meski kini gerimis kecil mulai turun.

Setelah selesai bukannya turun kebawa ia malah duduk di kursi rotan di tengah tempat jemuran. Sambil mendengarkan musik yang di putar di radio. Judulnya Klebus, lagu Jawa yang akhir-akhir ini sering Jamal dengar dari beberapa anak kost.

They're just brothers! (Johnny Suh) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang