Pergi.

9.4K 794 244
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ oke!!!

Happy reading 💜




Saat ini jungkook dan juga bibi lee berada di apartemen milik irene.

Jungkook meminta bibi lee untuk menghubungi nomor ponsel milik irene yg seminggu lalu disimpan nya, sebenarnya bibi lee ingin mengajak jungkook untuk tinggal dengannya saja ,namun dia kembali berpikir , jika jungkook tinggal dengan nya tentu saja itu akan memudahkan taehyung menemukan keberadaan jungkook, karna rumah miliknya tidak jauh dari rumah milik taehyung.

Walaupun bibi lee berkerja dirumah taehyung, namun ia juga memiliki rumah sendiri walaupun kecil namun sangat nyaman untuk ditempati, bibi lee sangat takut jika taehyung bertemu dengan jungkook dan akan kembali melukai jungkook.

Irene menatap sendu wajah jungkook yg sedang tertidur karna pingsan, wajahnya penuh dengan luka,  bahkan ia melihat memar biru di leher jungkook, ia mengenggam tangan jungkook perlahan air mata miliknya mengalir dengan sendirinya.

Saat bibi lee menelpon nya tadi dengan suara menangis, perasaannya langsung tidak karuan memikirkan keadaan jungkook dan dengan cepat ia menjemput jungkook tidak memperdulikan pekerjaannya yg tertinggal.

"Kenapa tuhan sangat senang mengujimu hiks, kau adalah anak yg baik, berhati malaikat dan anak yg kuat, tapi mengapa semesta seakan tidak menginginkan kau bahagia hiks"_lirih Irene menatap sendu jungkook.

Sudah satu jam jungkook pingsan, mungkin jungkook karna terlalu lelah menangis dan menerima tekanan setiap perlakuan taehyung padanya.

"Bibi sangat menyayangi nya seperti anak bibi sendiri, jungkook ku yg malang hiks, duluh waktu dia koma bibi juga menyuruhnya untuk pergi karna orang berhati malaikat sepertinya tidak pantas merasakan kekejaman dunia ini"_lirih bibi lee juga memandang sendu wajah jungkook.

Irene mengalihkan pandangan kepada bibi lee yg saat ini sedang menangis sepertinya.

"Dia selalu kesepian, selalu mendapatkan cacian dari wanita itu bahkan orang sekitarnya selalu saja menghinanya hiks, bibi tidak kuat harus melihatnya yg setiap hari menangis sendirian".

Irene semakin menangis, ia juga mengingat perlakuan nya duluh terhadap jungkook, bahkan ia tidak pernah memikirkan perasaan jungkook waktu itu dan ibunya juga sering kali menyiksa jungkook saat tinggal bersama nya.

"Aku adalah salah satu dari mereka yg sering kali menghina jungkook biasa hiks, namun jauh dari lubuk hatiku yg paling terdalam, aku sangat menyayangi nya tapi aku tidak tau harus bagaimana cara mengeutaranya".

"Duluh waktu usia ku tujuh tahun dan usianya lima tahun, kami selalu bermain bersama bahkan dengan kedua saudaranya yg lain, masa kecil kami sangat bahagia namun saat keluarganya mengalami kecelakaan dan dia tinggal bersama ku, aku perlahan membenci nya karna ayahku selalu saja perhatian padanya, aku sangat iri dan cemburu waktu itu bi"_ujar irene tersenyum getir.

"Namun sekarang aku sadar bahwa aku benar-benar menyayangi nya"_lanjutnya mengelus rambut jungkook.

"Boleh aku bertanya padamu nak?".

"Silakan bi, tanyakan saja apa yg ingin bibi tanyakan padaku".

"Ehm, sekarang bagaimana dengan keluarga jungkook, apakah salah satu dari mereka masih ada yg hidup? , maaf jika pertanyaan bibi sangat lancang"_ucap bibi lee tak enak hati.

Irene menghela nafas sebentar.. " Keluarganya tidak ada yg tersisa bi, hanya jungkook saja yg selamat waktu terjadinya kejadian naas itu"_lirihnya.

Bibi lee mendengar itu memegang dadanya yg terasa sesak, ia kembali menatap jungkook dengan tatapan sendunya, ia tidak bisa membayangkan bagaimana penderitaan jungkook selama ini.

THE BLIND WIFE OF A MAFIA  (TAEKOOK/VKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang