Reynart baru saja menyelesaikan pelepasannya. Sial. Dia tadi buru-buru ingin buang air kecil. Sayangnya ia lupa bila lantai dua ini tidak ada kamar mandi pria karena sebenarnya lantai ini didominasi oleh pekerja wanita. Mungkin dia harus segera meminta Elijah membuat toilet tambahan di sana.
Ketika pria ini baru keluar, dia dikejutkan oleh wanita tadi yang ia sempat menegurnya, yang dalam hal ini adalah Cila. Cila menatap Reynart dengan pandangan penuh intimidasi dan kewaspadaan. Cila adalah tipe orang yang sedikit parnoan dan mudah mencurigai seseorang jika gelagatnya tidak begitu baik. Reynart mencoba mengabaikannya dengan mencuci tangan di wastafel. Hingga saat ini Cila tak berniat beranjak pergi dan membuat Reynart sedikit bingung.
Reynart melewati Cila begitu saja, dan tentu saja wanita ini tidak terima. "Hei, apa kau tidak tau kesalahamu?"
Pertanyaan Cila membuat langkah kaki Reynart berhenti dan tak jadi keluar kamar mandi. Pria itu berbalik dan menatap Cila dengan penuh. Dia memperhatikan wanita yang ada di depannya. Reynart jadi berpikir apakah Cila tidak tau siapa orang yang sedang ia teriaki sekarang? Bahkan pekerja lain tak berani memberikan nada tinggi kepadanya.
"Apakah kau buta? Aku sedang buang air kecil tadi," jawabnya dengan santai.
"Apa kau juga buta? Ini toilet wanita," sahut Cila membuat Reynart melotot. "Ada apa dengan matamu?" sembur wanita ini lagi.
Tak ingin memperpanjang, Reynart memilih untuk keluar dan meninggalkan wanita aneh ini. Tetapi yang namanya Cila tak ingin membiarkan pria yang ia anggap mesum itu bisa keluar begitu saja. Cila dengan berani menarik ujung jas belakang Reynart hingga membuat pria itu kembali tak bisa pergi.
"Kau tidak bisa pergi begitu saja. Kau harus mendapat hukuman. Bagaimana jika tadi di sini ada wanita? Itu namanya bentuk pelecehan. Aku bisa melaporkanmu ke pihak berwajib saat ini," ancam Cila. Reynart menatap jam di pergelangan tangannya. Ada sesi tes wawancara yang harus ia lakukan.
"Hei, Nona. Aku tidak ingin beradu mulut denganmu sekarang. Aku sedang ada pekerjaan penting," kata Reynart yang mencoba untuk menyelesaikan kesalahapahaman ini dengan cepat.
Cila yang melihat pria itu ingin kabur pun semakin mengeratkan pegangannnya di belakang jas Reynart dan berakhir dengan terdengarnya bunyi aneh. Bola mata Cila membulat ketika dia menyadari jas itu robek karena kuatnya ia menarik. Reynart melirik Cila dengan tajam. Cila hanya menampilkan senyum maklumnya.
"Itu salahmu. Kalau saja kau tidak kabur, maka tidak akan begini," kata Cila yang mencoba membela diri. Reynart pun membuka jasnya sembari mendekati Cila dengan aura yang penuh intimidasi. Wanita itu pun melangkah mundur dengan sikap waspada.
"Hei! Apa yang mau kau lakukan? Ingat ya, aku bisa menuntutmu karena ini," ancam wanita ini lagi.
Reynart melempar jasnya kepada Cila. "Katakan saja jika kau ingin jas ini. Kau tidak perlu mencari gara-gara kepadaku," sindir Reynart yang kemudian berbalik berjalan keluar. Tak terima dengan hinaan pria itu, Cila pun akhirnya mengejar Reynart yang sudah berjalan menuju ke ruang tes wawancara.
Cila berlari mengejar pria itu sembari membawa jas milik Reynart. Ini tak akan terjadi dua kali, Cila langsung melemparkan jas itu dan mengenai kepala Reynart dengan tepat. Cila pun tersenyum apalagi hal ini disaksikan oleh para pelamar yang menunggu di luar ruangan.
Reynart yang mendapat serangan itu pun berbalik dan menuju ke tempat Cila berdiri. "Hei! Apa kau tau ini akan masuk ke dalam tindakan kekerasan? Sikapmu ini benar-benar bar-bar," kata Reynart kepada wanita ini.
Cila berkacang pinggang. "Bagaimana dengan kau yang mesum? Kau masuk ke toilet wanita. Kau mencoba memafaatkan keadaan, kan? Dasar pria mesum. Aku akan melaporkanmu setelah ini," sahut Cila yang tak gentar akan intimidasi dari pria di depannya.

YOU ARE READING
MATE TERAKHIR✔
Fantasy[SPIN OFF dari The Cursed Vampire dan Sleeping Mate] "Pergilah ke dunia manusia," ucap Wizard Berta kepada Reynart dengan wajah seriusnya. "Untuk?" tanya pria itu dengan sejuta kebingungan di sana. "Bukankah kau sedang mencari tahu di mana mate mu...