BAGIAN 25

664 22 1
                                    


Cila tetap masuk kerja meskipun perasaannya sedang tidak baik- baik saja. Saat memasuki kantor, dia berpapasan dengan Flora yang sibuk memperbaiki riasan di wajahnya. CiIa mencoba mengabaikan wanita itu, namun Flora tampak ingin mencari gara-gara kepada Cila kali ini.

"Orang kalau masuk kantor itu harus semangat. Ada apa? Apa kau sedih karena tak bisa mendapatkan Pak Reynart? Benar bukan?"

CiIa yang sedang dalam perasaan tak baik pun merasa tersinggung dengan ucapan wanita ini. Hal itu mengingatkan dirinya akan penolakan Reynart semalam.

"Nona Flora pagi-pagi begini mulutnya udah lemes banget ya. Suka ngurusin hidup orang aja. Wajah Nona Flora saja belum selesai diurusin."

Seketika Flora pun melotot saat mendengar perkataan Cila. "Kau! Berani-beraninya kau mengejekku. Dasar—"

"Ada apa ini?"

Suara penuh otoriter pun membuat perdebatan kedua wanita ini terhenti. Cila tak bereaksi apa-apa karena dia masih dalam mode kesal sejak kemarin.

"Eh Pak Elijah. Tidak apa apa-apa kok, Pak. Ini salah satu office girl kita sepertinya kurang sehat. Terlihat dari wajahnya yang tak bersemangat sejak tadi. Barusan saya hanya menegurnya saja," jelas Flora yang mulai menggunakan muka duanya.

Perhatian Elijah tertuju kepada Cila, lalu dia teringat Reynart yang telah pergi. Tampaknya wanita ini harus tau mengenai hal itu.

"Flora, untuk sekarang dan seterusnya ruangan Pak Reynart akan saya pakai. Pak Reynart sedang pergi dalam waktu yang tak bisa ditentukan. Sementara perusahaan saya yang pegang."

Tubuh Cila bereaksi. Dia seharusnya sudah bisa menebak bila pria itu memang tak bertanggung jawab. Bahkan dia langsung lari meninggalkan semuanya hanya karena Cila adalah seorang mermaid. Apa sebegitu bencinya dia kepada kaum Cila?

"Pak Reynart pergi? Kira-kira pergi ke mana ya, Pak? Apa sangat lama? Tapi beliau akan kembali nanti kan?" tanya Flora secara beruntun. Terlihat wanita ini yang gelisah karena pujaan hati tak ada di tempat.

Elijah tersenyum kecil. "Apa kamu tidak bisa menempatkan indra pendengarmu dengan baik, Flora? Saya barusan sudah katakan jika beliau pergi dan dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Itu artinya kita semua tidak tau kapan Pak Rey akan kembali."

Wajah wanita itu pun berubah menjadi masam. Cila yang merasa dirinya tak dibutuhkan lagi di sana pun secara diam-diam akan pergi ke arah dapur.

"Untuk kamu Cila."

Seketika Cila berhenti melangkah dan langsung berbalik karena namanya dipanggil oleh Elijah. Flora menatap Cila dan Elijah bergantian. "Ikut saya sekarang. Ada yang ingin saya bicarakan," perintahnya. Elijah berlalu pergi, Cila ikut mengekori dari belakang, lalu Flora pun juga sama.

Cila jadi berpikiran negatif. Apa mungkin Reynart meminta Elijah untuk memberhentikan Cila dari kantor ini? Jika demikian maka dirinya harus bersiap dengan kabar buruk tersebut. Terlebih lagi dia harus memutar otak untuk bisa mendapat pekerjaan baru.

Elijah membawa Cila masuk ke dalam ruangan Reynart. Flora hanya bisa melewati ruangan itu saja karena Elijah tak mengijinkan wanita itu untuk ikut. Cila dipersilakan untuk duduk di kursi. Elijah pun sekarang sudah menduduki kursi milik Reynart di sana. Keadaan berubah menjadi hening beberapa saat.

"Kamu lulusan sarjana bukan?" tanya Elijah yang akhirnya mengeluarkan suaranya itu.

"Iya, Pak."

Elijah mengangguk paham. "Ya sudah, mulai sekarang kamu akan menempati posisi di bagian HRD. Apa kamu bisa?"

MATE TERAKHIR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang