[9] Flashback

1K 195 33
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

74 TAHUN YANG LALU


Bunyi ledakan kembali terdengar untuk yang kesekian kali, mengakibatkan orang-orang terkejut dan menangis. Ketakutan menyelimuti mereka, tak tahu apa yang harus dilakukan agar tetap hidup. Beberapa di antaranya berusaha menyembunyikan diri dan mencari perlindungan. Anak-anak yang menangis keras, membuat para orang tua berusaha menenangkan walau sama takutnya.

Bentrokan kembali terjadi, mengakibatkan orang-orang yang tidak bersalah ikut terkena dampak negatif. Orang-orang berlari menjauhi lokasi peperangan. Segala doa ke luar dari mulut, berharap agar Tuhan selalu melindungi. Lelah rasanya, entah sudah berapa lama konflik terjadi. Ketenangan tak pernah ada, hanya rasa takut yang terus dirasakan.

Konflik semakin memanjang karena kota Ame mendapat simpati dan bantuan dari kota Kiri. Pada dasarnya, kota Ame memang memiliki jumlah penduduk yang sedikit dan tidak punya cukup persenjataan. Beberapa gugur saat melawan pihak musuh, mengakibatkan populasi penduduk semakin menurun. Ditambah, persenjataan yang dimiliki juga tidak cukup kuat dan rusak. Mengetahui hal itu, kota Kiri menaruh simpati dan memberikan bantuan.

Apa yang dilakukan oleh penduduk dan pemimpin kota Kiri, membuat kota yang lain ikut melakukan hal yang sama, yaitu memberi bantuan. Kota lain sebelumnya tidak ingin terlibat konflik jika membantu kota Ame, tapi akhirnya mereka ikut bergabung. Segala bantuan diberikan, mulai dari uang, pakaian, makanan, buku untuk anak-anak, tenda, serta persenjataan. Berkat bantuan tersebut, penduduk kota Ame benar-benar terbantu.

Tidak jauh dari sana, terlihat seorang lelaki tengah berlari-lari kecil sambil memperhatikan sekitar. Walau hanya sendiri, dia tetap memilih untuk terus lari agar sampai di rumah. Pisau kecil yang berada di dalam saku, digunakan sebagai alat perlindungan jika tiba-tiba ada musuh yang muncul.

Bunyi semak-semak membuatnya menghentikan langkah. Sambil bersiap mengeluarkan pisau, dia berbalik dengan tatapan waspada. Onyx yang tadinya menyorot tajam, perlahan berubah setelah melihat sosok dari balik semak-semak.

"Itachi-kun."

Rupanya orang tersebut adalah salah satu teman sekolahnya dulu. Gadis berambut panjang kecoklatan dengan tahi lalat di bawah mata kanan itu berjalan menghampiri.

"Izumi? Kenapa kau di sini?" Uchiha Itachi bertanya kepada gadis bernama Izumi tersebut dengan tatapan khawatir. Jelas saja, terdengar ledakan beberapa saat lalu dan Izumi hanya sendirian sekarang.

"A-Ano—"

"Kembalilah sekarang. Biar kuantar, kau bisa dalam bahaya jika berjalan sendirian." Itachi memegang tangan kiri Izumi, dan berniat mengantarnya pulang. Namun, langkah Izumi yang terhenti seolah memberi tahu jika gadis itu menolak. Itachi menoleh ke belakang dengan tatapan bingung. "Ada apa? Di sini berbahaya, Izumi."

𝗟𝗘𝗔𝗟 || 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐬𝐚𝐤𝐮 ✔Where stories live. Discover now