Lion Altara Mahesa

338 15 5
                                    

Happy reading!

***

Jika awal pertemuan kita diawali dengan perdebatan maka akan gue buat endingnya lebih spesifik lagi.

Lion Altara Mahesa

***

Dia adalah berlian berlapis emas yang wajib gue jaga!

Kevin Alvarezka

****

Keyra berdiri di depan cermin, mengikat rambutnya menjadi satu kumpulan lalu beralih merapikan anak rambut yang ia selipkan dibelakang telinga. Ia tersenyum melihat hasil karyanya, cukup bagus dan tidak gerah, pikirnya.

Hari ini ia berniat akan jogging sekitaran komplek rumahnya, dengan kaos hitam lengan panjang dipadukan dengan training hitam dan jangan lupakan topi hitam yang sudah menutupi rambut dikepalanya.

Suara sepatu hitam bergesekan dengan lantai membuat laki-laki remaja yang berpaut satu tahun lebih tua dengannya menoleh, "Tumben rapi, mau kemana?" tanya Kevin. Ya, memang siapa lagi laki-laki remaja yang tampan yang hanya beda satu tahun, yang tinggal serumah dengan gadis itu kalo bukan Kevin Alvarezka. Untuk saat ini hanya Kevin tak tahu kedepannya siapa lagi.

"Salah?"

"Gak sih, cuma aneh aja. Biasanya jam segini lo masih kebo, apalagi pas hari minggu." tutur Kevin tersirat ledekan didalam ucapannya.

Keyra memutar matanya malas, "Udah sok tahu salah lagi!" ketusnya.

"Mau jogging?" lagi, Kevin kembali bertanya membuat Keyra kesal sendiri.

"Maling! Udah tahu nanya lagi lo!" Keyra yang malas meladeni ucapan dan pertanyaan Kevin langsung berjalan meninggalkan laki-laki itu. Sedangkan, Kevin terkekeh pelan sambil menatap kepergian adiknya.

"Gue suka ganggu lo Ra, suka buat lo kesal, gue pengen kita kayak dulu lagi Ra, lo itu adik gue satu satunya, lo titipan bunda buat gue jaga." ucapnya pelan.

*****

"Anjing gue gak bawa dompet lagi, haus!" Gerutu Keyra pada dirinya sendiri. Pandangannya fokus pada anak kecil berumur sekitar enam tahun yang sedang bermain sepeda dipinggir jalan. Ia tersenyum, anak kecil itu mengingatkan dirinya pada Rafka, anak kecil yang dianggap adik oleh Keyra.

Senyumnya luntur begitu saja, raut wajahnya berubah panik ketika melihat segerombolan geng motor akan melewati jalan yang sama dimana anak kecil itu berada dan lebih parah lagi anak itu akan menyebrang ke pinggir jalan lainnya dimana terdapat ada beberapa anak kecil yang sedang bermain ayunan.

Keyra berlari cepat menghampiri anak itu, mengabaikan rasa haus yang ia rasakan. Ia mendekap anak itu, sepeda anak kecil itu jatuh. Para gerombolan geng motor sontak berhenti, terutama pemimpin barisan paling depan, ia mengerem mendadak membuat ban motor sport hitam nya terangkat. Jantung nya hampir copot melihat ada seorang gadis dan anak kecil yang ada di dekapan gadis itu berada ditengah jalan.

Laki-laki berperawakan tinggi, kulit putih, hidung mancung, bibir tipis, ia adalah laki-laki yang memimpin anggotanya, ia melepaskan helmnya dan langsung menghampiri gadis itu.

Marga AlvarezkaWhere stories live. Discover now