Panggilan Kesayangan

361 16 8
                                    


Happy reading!

***

"Aduh.. sorry tante, aku gak sengaja."

Wanita paruh baya itu tersenyum. "Gak papa kok," balas Clara.

Keyra meringis melihat siku wanita didepannya sedikit tergores. "Maaf banget tante," ucapnya merasa bersalah.

"Eh gak papa kok, ini luka kecil doang. Gak perlu panik gitu!" ujar Clara ketika remaja seumuran anak sulungnya itu mencoba menyentuh sikunya.

"Ini harus diobati dulu tante, kalo engga nanti bisa infeksi." Keyra menatap wajah cantik wanita tersebut.

"Tante kesini naik apa?" tanya Keyra.

Langit dilingkupi oleh awan hitam, mungkin sebentar lagi akan hujan.

"Aku anterin aja ya tante ke rumah, sebagai tanpa permintaan maaf aku."

"Bentar lagi anak tant–" ucapan Clara terhenti ketika gadis cantik didepan menarik lembut tangannya, menuntun wanita itu menuju parkiran.

Sekarang mobil milik Keyra sudah berada dipekarangan mansion mewah sesuai arahan wanita yang duduk dikursi disamping kemudi.

"Ini rumah tante?" tanya Keyra menatap kagum tempat ia berada, tak kalah mewah dan megah dengan milik Alvarezka tapi tetap masih mewah milik keluarga Alvarezka.

"Tante orang kaya ya?" ceplosnya kemudian menyengir  dengan wajah polos. Reflek nya seorang Keyra gak kenal tempat, minta ditabok memang!

"Maksud aku tante cantik banget," elak Keyra memperlihatkan deretan gigi putihnya yang rapi.

Clara pun membalas dengan senyuman, "kamu bisa aja, kamu juga cantik banget. Cocok kayaknya deh sama anak tante," tutur Clara.

Raut bingung terpancar diwajah yang biasanya datar namun terlihat ramah kali ini. "Tante udah punya anak? Tante udah nikah?" tanya Keyra polos.

Lagi dan lagi gadis itu kembali meringis, pertanyaan itu spontan keluar dari mulutnya.

Clara yang mendengar itu pun tertawa kecil. "Kamu ini! Tante udah nikah, udah punya dua anak cowok malah," beritahu Clara.

Keyra hanya mengangguk saja. "Yaudah tan, aku balik dulu ya. Udah mau hujan kayaknya," ucap Keyra meneladah telapak tangannya ke udara. Rintik-rintik mulai berjatuhan.

"Justru karena itu kamu harus masuk dulu yuk, tante bikinin minum dulu." Clara mengajak gadis remaja SMA itu masuk kedalam bangunan mewah.

"Kamu sekolah dimana? Ohh‐ ya nama kamu siapa? Kita ngobrol dari tadi tapi belum kenalan," ujar Clara memberikan secangkir teh hangat pada gadis cantik disampingnya. Kini dua perempuan dengan umur yang berpaut jauh sedang duduk disofa ruang tamu.

Setelah menegak setengah minuman yang disodorkan, Keyra menoleh kesamping. "Aku Keyra tante, biasanya teman-teman panggil aku Key."

"Pantes cantik, namanya aja cantik. Sesuai sama pemiliknya. Kalo nama tante Clara."

"Eh tapi mulai sekarang jangan panggil tante lagi, panggil Bunda aja biar makin akrab," kata Clara menatap sepenuhnya gadis cantik itu.

Marga AlvarezkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang