01

1.5K 63 22
                                    

Raespati Tiara, gadis yang baru berusia 10 tahun itu tinggal bersama kedua orangtua dan neneknya. Di kampung.

Tiara adalah anak sulung dari empat bersaudara, ditahun itu. dikampung neneknya rumah warga hanya ada tiga. Itu pun berjarak sangat jauh, kampung itu masih dikerumuni dengan hutan-hutan yang lebat.

Dimalam hari, gadis kecil itu setelah makan malam ia berlari ke kamar dan mengerjakan tugas dari gurunya. Walaupun di pelosok desa, Tiara tetap bersekolah.

"Ibu..! Aku tidur duluan ya!" teriaknya dari dalam kamar,dan sudah bersiap untuk tidur. Ibunya berada di luar bersama dengan keluarganya yang lain.

Dan entah kenapa Tiara lelah dan sangat ingin sekali tidur, padahal jam masih menunjukkan jam 08:23. Yah mungkin itu hal yang wajar.

Tiara sudah tertidur sangat nyenyak, dan mulai bermimpi, dimimpinya ia sedang duduk di tangga rumah nya sambil memegang buku dan pensil.

Saat sedang mengamati bukunya, spontan saja kepalanya terangkat dan matanya menatap kearah pria yang sangat tampan, pria itu terus berjalan sehingga ia berhenti tidak jauh dari hadapan Tiara.

Pakaian pria itu sangat lah bagus, baju nya seperti pangeran. Tiara lumayan heran, tapi ia juga takjub dengan penampilan bahkan wajahnya, Tiara lihat lagi pria itu memakai baju kuning keemasan sungguh mewah. Dan dipinggang nya, Tiara melihat pria itu memakai selendang hijau yang dililit dipinggang, lalu ujung selendang diatas bahu terurai ke belakang.

Pria itu tersenyum, sambil menatap Tiara. Dan mulai berbicara, "apa kabar, kekasih ku? Setelah sekian lama, akhirnya aku dizinkan untuk menemui kamu."

"Ayo kita pergi."

"Aku ingin membawa mu ke kampung halaman ku,"

"Aku ingin mengenalkanmu, ke kaum dan kerabat ku."

Dan secara perlahan pria itu mulai berjalan mendekati Tiara, lalu mengulurkan tangannya untuk menggapai tangan Tiara. Tiara hanya diam, ia tidak mengerti situasi ini. Ia bingung.

Didalam sunyi nya Tiara, ia bertanya-tanya di dalam hati.

Pria ini datang dari mana, kok tiba-tiba muncul di depan ku?

Tiara menatap pria itu, dan dihatinya terus bertanya-tanya, didalam kebingungannya itu. Tiara sesekali memperhatikan sekeliling, dan terlihat suasana nya hampir senja. Namun matahari masih bersinar terang walau tidak seterang saat siang.

Pria itu kembali berucap, karena mendapati Tiara yang tidak menjawabnya, "ayo kita pergi,"

Tiara menjawab, "kita mau kemana?"

Pria itu menunjuk ke arah hutan, Tiara kaget saat melihat ke hutan, karna disana terlihat bentangan kain kuning dan kain hijau, bentangan itu terlihat lurus masuk ke hutan.

Tiara yang masih kecil, sangat bersemangat dan ingin ikut.

"Tunggu sebentar ya, aku mau izin dulu sama nenek ku."

belum beranjak Tiara dari duduknya, pria itu mencegah nya dan berkata, "tidak usah, tidak usah minta izin dengan nenek mu. Kampung ku dekat kok, hanya di ujung selendang, sebentar saja. Tidak akan lama."

"Maaf, aku harus izin dulu dengan nenek." Tiara ingin bermain lebih lama di kampung pria itu, jadi ia harus meminta izin agar orang rumah tidak khawatir jika dia pergi lama.

Baru saja Tiara berdiri, dan hendak masuk kedalam rumah, untuk meminta izin ke neneknya, neneknya sudah berada di depan pintu dan menarik tangan Tiara, pandangan nenek ke pria itu sangat tajam. Tiara bingung, ada apa dengan neneknya.

Dengan tatapan tajam neneknya berkata, "jangan pernah berharap, kau dapat membawa cucuku, ke kampungmu. Kenal saja tidak. dan aku peringatkan dengan mu. Jangan pernah kau datang kesini lagi." ucap nenek membentak keras pria itu.

Tiara ditarik masuk oleh neneknya, neneknya bahkan menutup dengan keras pintu. Dan berbicara dengan Tiara.

"Jangan ikut dia ya cu, kita tidak kenal dia siapa."

"Iya nek,"

Setelah mengucapkan itu, Tiara berjalan masuk ke kamar nya. Dan berniat untuk menutup jendela. Tapi saat ingin menutup jendela, Tiara melihat pria itu masih berdiri di depan tangga, pria itu melihat kearahnya. Saat merasa Tiara juga melihat kearahnya, ia melambaikan tangan dan berkata.

"Nanti aku datang lagi, tunggu aku." ujarnya sembari tersenyum.

Dan entah darimana setelah mengucapkan kalimat itu, dua orang pria seperti pengawal nya ada ke dua sisi pria itu. Dan kedua pria itu tanpa baju dan hanya menggunakan celana pendek, kepalanya diikat kain hijau, lengkap dengan tombak lalu lembing di tangan kiri dan kanan.

"Ayo kita pulang," ucap nya kepada dua pria yang berada di kedua sisi nya tadi.

Mereka bertiga berjalan memasuki hutan dan menghilang dalam kesamaran senja.

Setelah hilangnya ketiga pria itu, Tiara terbangun dari mimpi dan tidurnya.

Tiara terbangun sekitar jam enam pagi, dan saat terbangun Tiara agak kaget dengan area bawahnya. Ternyata Tiara sedang datang bulan, dan itu datang bulan pertama Tiara. Diumur 10 tahun.

Tiara segera beranjak dari kasurnya dan mengambil satu kain berwarna gelap, lalu membalut di pinggang seperti rok. agar bercak nya tidak kelihatan saat memanggil neneknya.

Tiara keluar kamar dan menghampiri neneknya. Yang kebetulan berada dapur.

"Nek, aku kayaknya datang bulan."

Neneknya pun mengajari Tiara untuk mandi wajib setelah datang bulan. Sembari mengajari Tiara, neneknya berpesan.

"Sekarang kamu sudah jauh beda, sama diri kamu yang dulu ya cu. Jangan kamu mendekati laki-laki ya cu, nanti kamu diambil kesempatan."

Tiara belum terlalu mengerti dengan apa yang dimaksud oleh nenek, tapi Tiara akan mengingat pesan itu.

-----

Hai temen-temen ༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ
Kemaren aku nanya di vt ku, kalian mau cast kayak apa.
Tapi gak ada yang jawab, jadi nanya disini aja deh

Terus aku mau minta saran buat covernya, bagus gak si?
Kasih saran dong temen-temen

KEKASIH GAIB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang