Demon Slayer Legenda [kny x Raiden Shogun/ei x Yae Miko ]

7

sudahi galau mu mari ngeteh bersama ku👀
.
.
.
.

**
di sore hari yang cerah seorang anak dengan rambut merah yang mempunyai bekas luka di dahinya sedang membawa arang untuk dijual ke kota seperti biasa. tak lupa dia berpamitan dengan adik² nya dan ibu nya.

tiba lah dia kekota yang akan ia jual kan arangnya. disana banyak yang mengenali nya. ia menjual arang itu ke orang kota. hingga beberapa jam kemudian arang yang ia bawa sudah hampir habis. ia ingin pergi namun ada seseorang yang memanggilnya.

"nak tanjiro!" ucap orang itu.

"oh iya." ucap tanjiro

"aku mau membeli arang mu, masih ada?" tanya orang yang memanggil tanjiro.

"oh! masih ada sebentar saya bungkuskan." ucap tanjiro langsung membungkuskan arangnya, lalu diberikan kepada orang yang mencegah nya tadi. (lupa namanya)

"terimakasih ya nak tanjiro. sebaiknya kamu cepat-cepat pulang malam hari sangat berbahaya. ada banyak oni yang berkeliaran." ucap orang itu memperingati.

"oh! terimakasih oba-san akan ku ingat itu tapi aku harus menjual arang ini terlebih dahulu setelah itu pulang." ucap tanjiro tersenyum haru karna ada yang mengkhawatirkan nya.

"hah.. baiklah kalo begitu hati-hati ya nak tanjiro!"

**

sudah banyak arang nya tanjiro jual. senyum terukir di wajahnya. ia langsung bergegas untuk pulang karena hari berganti malam. ia takut jika keluarganya mengkhawatirkan nya.

hingga saat di perjalanan ada seseorang memanggilnya.

"hei! tanjiro apa yang kau lakukan? pulang lah hari sudah malam!" ucap orang itu. orang itu sudah terlihat tua.

tanjiro yang dipanggil pun langsung ke arah orang itu. "terimakasih oji-san" ucap tanjiro tersenyum.

"sudah lah kau masuk dulu. sementara kau tidur lah disini satu malam, berbahaya berkeliaran di hutan di malam hari." ucap oji-san itu mempersilahkan masuk tanjiro.

akhirnya tanjiro pun masuk kedalam rumah oji-san itu untuk bermalam.

**
(ku skip aja biar ga banyak² amat)

tanjiro berterimakasih dengan Oji-san yang memperbolehkan ia bermalam an dirumahnya. setelah itu ia bergegas pergi kembali ke rumah khawatir dengan keluarganya.

hingga saat di perjalanan tanjiro tidak sengaja mencium bau darah ke arah rumahnya. tanjiro yang mencium itu langsung panik dan langsung berlari menuju rumahnya. pikiran negatif terus menerus muncul di kepalanya namun ia tepis.

yang terpenting sekarang yaitu pulang dan memastikan keluarganya baik-baik saja.

saat tanjiro semakin dekat dengan rumahnya semakin pekat darah yang dicium nya. hingga saat dia sampai, dikagetkan dengan pemandangan yang menyakitkan.