Festival Tahun Baru Di Desa Evory

88 31 5
                                    

HAPPY NEW YEAR!🎉 sehat-sehat ya kaleann di 2023♡ harus jaga kesehatan kalo ga, tak ketok pala kalian pake lighstick oppa Nasar atu², pokoknya do'a yang terbaik untuk tahun 2023, do'a moga dapet jodoh mirip bias ya🤣

Jangan lupa vote dan komen nya juga yah bestiehh qu, And⤵

Jangan lupa vote dan komen nya juga yah bestiehh qu, And⤵

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Malam hari yang cukup dingin di desa terpencil pinggir kota, malam ini desa cukup ramai, dan banyak hiasan lampu warna-warni di pepohonan kecil, dan di setiap sudut rumah para warga.

bahkan Sejeong masih sibuk memasangkan lampu-lampu rumah warga, ia akan dapan imbalan setelah selesai memasangkan lampu tersebut.

"Sejeong! turunlah, dan nikmati festival malam ini!" teriak Naeun di bawah sana, yang sedang memakan buah apel di tangannya.

Sejeong menoleh kebawah sana, melihat siapa yang berteriak padanya.
"iya sebentar lagi, kamu bisa duluan saja." suruhnya, lalu kembali memasangkan lampu warna-warni itu lagi, karena sudah hampir selesai, sayang kalau tidak di lanjutkan.

ia ingin mengaitkan lampu itu pada paku yang agak jauh, dan membuat tangga yang ia gunakan menjadi tak seimbang, Sejeong ingin memegang sesuatu untuk ia cekal tetapi tak ada apapun, ia pasrah akan jatuh kebelakang mungkin akan sangat kencang terjatuh ke atas tanah yang keras di bawah sana.

Sejeong memejamkan kedua matanya erat, seiringnya pegangan pada sisi kayu pinggiran rumah sudah terlepas dari tangannya.

tetapi ia langsung membuka mata dengan cepat, ternyata ia selamat karena ada seseorang yang menangkapnya dari bawah.

mereka saling tatap-menatap dengan diam, tiba-tiba lampu di sekitar mereka menyala sangat terang, membuat wajah keduanya terpancar terkena sinar dari lampu warna-warni yang baru saja menyala.

"Kau tidak apa, Nona?" tanya pria tinggi itu, masih memeluk pundak Sejeong agar tak menghantam tanah di bawahnya.

"Hem?" Sejeong mengerjapkan kedua matanya, lalu dengan cepat berdiri, melepaskan pelukan pria tinggi itu dari dirinya.

"Lain kali jangan memasang lampu-lampu itu seorang diri, kau wanita tak baik kalau kau berkerja seperti pria." ia tersenyum ramah di hadapan Sejeong.

"Ah, itu bukan apa-apa, aku bisa melakukannya. Ngomong-ngomong kamu sepertinya bukan warga dari desa ini?" tanya Sejeong penasaran.

karena pria di hadapannya ini berpakaian sangat elegan, berbeda dari pria-pria di desa yang hanya memakai kain berwarna putih tipis dan tak membawa pedang di punggung mereka.

"Saya—"

"Oh, kamu seorang prajurit, ya?" tanya Sejeong dengan cepat.

"....Sepertinya begitu." ia menggaruk tenguknya yang tak gatal, karena bingung dan canggung.

EVORY {END}Where stories live. Discover now