CHAPTER 1

2.8K 149 0
                                    

Happy Reading

Pagi hari yang cerah tapi tidak bagi sebuah keluarga yang sedang berduka cita karena kehilangan anggota keluarga yang mereka cintai, suara tangisan yang saling bersahutan terdengar sampai keluar dan membuat orang yang sedang melayat dapat merasakan kesedihan yang sangat mendalam.

"Appa... Hiks ayo bangun appa tidak boleh meninggalkan ku dan moana" Tangisan gadis berumur 9 tahun itu membuat sang ibu meneteskan air mata.

"Eomma dan unnie kenapa menangis? Bunda juga menangis? Bilang sama moana ciapa yang nakal bial moana pukul" Kata gadis bernama moana yang berumur 3 tahun itu berucap sambil di pangku sang bunda.

"Ayah, kenapa belum bangun bunda? Apa ayah cakit? " Pertanyaan sang bocah justru membuat tangis bunda semakin keras dan memeluk bocah itu dengan erat.

...

Pukul 10.00 wib mereka bersiap untuk mengantar jenazah sang tercinta ke peristirahatan terakhirnya dan diperjalan moana terus mengoceh sambil memegang tangan sang kaka yang bernama kim jennie, dia menceritakan hari kemaren dan rencana hari ini bersama ayahnya tanpa tau bahwa sang ayah sudah tiada dan rencana itu harus lenyap begitu saja.

Setelah 7 hari kepergian sang kepala keluarga jennie dan eomma nya memutuskan kembali ke New Zealand dan sejak pagi moana terus menangis ingin ikut bersama unnie nya.

"Aku ingin ikut unnie bundaa" Ucap moana ssbil memberontak dari gendongan sang bunda dan terus mengeluarkan tanganya ke arah jennie.

"Ga bisa dong sayang unnie kan mau sekolah nanti kalo adek sudah besar baru boleh yaa" Moana yang mendengar rayuan sang bunda pun meredakan tangisannya

"Iyah nanti adek susul unnie yah nanti kita bobo bareng disana" Jennie mencium pipi moana dan moana pun memeluk jennie sambil mengangguk.

"Ya sudah kita harus segera berangkat takut telat, Mita kamu disini baik baik yah jangan terlalu berlarut dalam kesedihan dan jaga moana dengan baik, dan gadis kecil ku tidak boleh nakal yah" Ibu jennie berpamitan kepada mereka tak lupa mencium moana dan setelah selesai dengan acara pamitan mereka langsung memasuki mobil yang akan mengantar mereka ke bandara

"DADAHHH EOMMA UNNIE SALANGHE" moana berteriak sambil melambaikan tangannya kearah mobil yang disambut jennie dengan lambaian
tangan juga.

...

1 tahun telah berlalu semenjak sang suami meninggal mita masih sendiri dan mengurus moana dengan baik, hari ini moana yang merupakan perancang busana mendapat undangan untuk menghadiri sebuah pameran dan diberi kesempatan untuk menampilkan rancangannya dan untuk pameran tersebut di adakan 4 hari lagi di Chicago.

"Sayang diam dulu yah sebentar bunda ingin membereskan baju kita dulu" Mita memberikan sebuah mainan kepada moana agar anaknya itu tidak menganggunya.

"Bunda, apa kita akan menyusul unnie?" Tanya moana sambil bermain.

"Tidak sayang, bunda ada pekerjaan disana dan nanti saat disana adek tidak boleh nakal dan menggangu orang lain, mengerti?

" Moana mengelti bunda, tapi nanti kita beli mainan banyak yah" Oceh sang bocah yang di sambut kekehan bunda nya " Kalau itu sudah pasti bunda akan belikan"

1 jam berlalu mita telah selesai menata semua baju dan barang kedalam 2 koper karena mereka akan tinggal selama 2 minggu disana.

"Ayo sayang kita tidur supaya besok kita ga terlambat" Mita mengajak sang putri untuk sikat gigi terlebih dahulu sebelum tidur setelahnya membaringkan moana di ranjang yang dulu ditempatinya bersama sang suami.

"Bunda besok sebelum belangkat adek mau ikut aunty adel yah" Sang bunda yang mendengarnya tertawa karena dia sangat tahu apa yang dilakukan adel setiap pagi yaitu mengunjungi masjid untuk mengadakan pengajian bersama dan tentu moana tidak bisa ikut karena penerbangan besok sangat pagi, lagi pula keluarganya mempunyai kepercayaan yang berbeda.

"Nanti kalo adek ikut aunty pesawat nya ninggalin kita dong, adek mau ditinggal? "

"Ga mau, yaudah besok tidak jadi ikut aunty adek ikut bunda aja" Ucap moana sambil memeluk erat bunda nya dan mereka pun tidur nyenyak sampai pagi.

...

Pagi hari pun tiba moana yang masih tidur dengan nyenyak itu tidak terganggu sama sekali saat sang bunda membangunkannya.

"Sayang ayo bangun yuk kita siap siapa sekarang nanti kalo adek tidur terus kita terlambat loh" ujar mita

Moana yang mendengar ucapan bundanya itu hanya menjawab dengan rengekan kecil  "bundaa adek masih ngantuk, tolong mandikan adek bunda tapi adik sambil tidur yah"

Mita pun menggendong sang putri menuju kamar mandi dan memandikanya, moana yang awalnya tidak ada semangat untuk bangun itu justru tertawa sambil memainkan air yang mengalir ke arah tubuhnya, selesai dengan kegiatan mandinya mereka pun bersiap dan sudah berada di dalam mobil yang akan mengantar keduanya ke bandara soekarno-hatta.

Setelah menempuh perjalanan selama 20 jam mereka akhirnya sampai di Bandar Udara Internasional O'Hare dan mita langsung memesan taksi yang akan mengantarnya ke hotel yang sudah disediakan oleh penyelenggara  setibanya di hotel sepasang ibh dan anak itu langsung membersihkan tubuhnya dan segera tidur nyenyak untuk mempersiapkan hari esok.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA CERITA KU DAN SEMOGA KALIAN SUKA YAH, JIKA ADA SARAN BOLEH KOMEN SUPAYA BISA AKU PERBAIKI.

JANGAN LUPA UNTUK PENCET STARS DAN FOLLOW AKU YAH.

THE MOANAWo Geschichten leben. Entdecke jetzt