44. Semakin kacau__

42.1K 4.4K 926
                                    

HOLLA VREEN

HAPPY READING

Jangan lupa follow :
IG @umilestariii_
Tik tok @coretanmimi_

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!


Pliss jangan jadi siders, hargai author!!•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

Sebuah mobil pajero sport berhenti didepan mansion mewah yang tampak sedang ramai. Merapikan kemejanya, sosok yang berada didalam mobil bergerak keluar lalu berjalan masuk dengan wajah dingin.

Didepan pintu utama tampak beberapa bodyguard berpakaian rapih segera membungkuk memberi sambutan yang hanya dibalas deheman oleh sosok itu.

"Wowww, Welcome to my party Rigel" sapa seorang pria berwajah baby face dengan merentangkan kedua tangannya menyambut kedatangan sosok tadi yang tak lain adalah Rigel.

Mendapat sambutan seperti itu membuat Rigel berlagak ingin muntah, lalu menepis kedua tangan pria itu.

"Lo udah tua, tapi masih aja suka buat pesta ulang tahun kek bocil gini. Kalau gitu kenapa nggak sekalian tiup lilin sama potong kue juga" sindir Rigel lalu melanjutkan langkahnya, menghiraukan sang pemilik pesta yang menggerutu kesal dibelakang sana.

Semakin berjalan kedalam, Rigel tak menduga jika tamu pesta malam ini sangat ramai. Bahkan kolega bisninya juga hadir disini.

"Selama datang tuan Rigel" sapa seorang pria lalu memeluk Rigel ala laki-laki.

"Terima kasih atas sambutannya tuan Rama" ucap Rigel tersenyum kecil.

"Apa kabar?" tanya pria itu basa-basi, Rama Jidenil salah satu rekan bisnis Bramasta yang seumuran dengan Rigel.

"Kabarku cukup baik tuan Rama" sahut Rigel masih mempertahankan senyumnya, ah labih tepatnya senyum paksa.

"Syukurlah jika anda baik-baik saja"

"Kalau begitu saya pamit kemeja sahabat saya tuan" ucap Rigel lalu melangkah kearah meja bundar didekat lantai dansa. Disana tampak beberapa pemuda dengan kemeja hitam sedang bercengkrama sesekali tertawa.

SKALETTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang