54. Keputusan__

42.9K 3.6K 272
                                    

HOLLA VREEN

HAPPY READING

Jangan lupa follow :
IG @umilestariii_
Tik tok @coretanmimi_

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!


Pliss jangan jadi siders, hargai author!!•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

Aletta mengayunkan kedua kakinya kedalam kolam renang dengan tatapan kosong kedepan. Ia teringat dengan mimpinya semalam, dimana sang ibu mendatanginya lalu menjelaskan semua masa lalunya. Aletta tak tau arti mimpi itu, tapi yang bisa dia simpulkan adalah jika Helda memintanya untuk memaafkan Bramata dan Rigel, memberikan kesempatan kedua untuk orang yang telah menyakitinya selama ini.

"Hufftt" Aletta menghela nafas panjang, ia mendongak menatap langi cerah sore ini. Sejak tadi dia merasa bosan dimansion. Ingin keluar, tapi tak memiliki teman dinegara ini.

Tiba-tiba Aletta teringat sesuatu, ia mengambil ponselnya lalu menelfon seseorang. Selang beberapa detik panggilan itu terhubung.

"Aletta gue miss banget sama lo bangsat!!!" Aletta meringis saat mendengar suara cempreng seorang gadis diponselnya, mereka saat ini tengah melakukan vidio call.

"Santai Ven, santai. Kuping gue bisa jadi budeg gara-gara dengar suara toa lo itu" ucap Aletta menjahili sang sahabat, Vena.

"Lo makin kesini makin nyebelin yah. Bukannya balas bilang rindu malah ngehina gue. Entah dosa apa yang gue perbuat di masa lalu sampai-sampai gue bisa dapat sahabat laknat macam lo" sinis Vena membuat Aletta mendengus kesal.

"Iya, iya Vena, terserah lo dah, gue malas debat" ketus Aletta.

"Yaudah, kalau lo malas matiin aja vidio callnya, gue juga lagi malas liat muka lo"

Aletta melotot, ia menatap Vena dengan tatapan kesal "Lo jahat baget sih, gue nelfon lo karna lagi bosan—"

"Ohh jadi lo benar-benar nggak miss gue, lo cuma nelfon gue karna bosan? gue cuma jadi pelampi—"

"Lo diam atau gue laporin ke tunangan lo" ancam Aletta berhasil membuat Vena terdiam, melihat itu Aletta tersenyum penuh kemenangan.

"Lo curang Ta" kesal Vena lalu memakan baksonya dengan tak santai.

SKALETTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang