First

157 11 5
                                    

Aku tiba-tiba terbangun di tengah malam karena mimpi buruk yang telah aku alami akhir akhir ini, kejadian menyedihkan malam itu terus menerus menyerang ketika aku tidur, tidak bisa kulupakan, dan membuat hatiku sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku tiba-tiba terbangun di tengah malam karena mimpi buruk yang telah aku alami akhir akhir ini, kejadian menyedihkan malam itu terus menerus menyerang ketika aku tidur, tidak bisa kulupakan, dan membuat hatiku sakit. -Nuengdiao

Flashback

"Siall palm kemana saja kau, kenapa sekarang keadaanmu menjadi seperti ini, apa yang kau lakukan dengan mereka?!" Bentak nuengdiao ke arah
Palm karena ia melihat, palm tampak jalan sempoyongan dengan tangannya yang masih memegang botol sampanye keluar dari bar disertai teman temannya yang membopongnya keluar bar.

"Ouh khun nueng" ucapnya dengan menatap tajam ke arah nuengdiao.

Setelah sesaat mereka berdua bertatapan, teman yang membopong palm keluar bar meninggalkannya dan balik masuk ke arah dalam bar, nuengdiao berjalan mendekat ke arah palm, menarik lengannya dan membawa palm ke arah toilet pria dekat bar.

"Apa yang kau lakukan disini!, Apa kau sadar apa yang kau lakukan sekarang!, Tapi lihat kau malah menambah masalah, bukannya minta maaf atas masalah yang kau perbuat tadi pagi, malah menghilang dan merusak dirimu seperti ini, dasar pelacur"

Palm yang dilanda mabuk dan juga rasa sakit di dalam hatinya, ia mendekati nuengdiao dan mencengkeram kerah kemejanya, dengan wajah mereka yang dekat hingga nafas masing masing saling bertabrakan satu sama lain.

"Apa kau tau juga khun, tadi pagi bukan aku pelakunya, aku difitnah!, dan tadi kau menyebutku apa?, Bisa kau ulangi lagi khun!" Bentak palm dengan nada penuh emosi dan matanya berkaca-kaca.

"Maaf aku tidak bermaksud
.. seperti itu" nuengdiao merasa bahwa dirinya keterlaluan sudah berbicara kasar kepada palm. Ia kemudian mengusap lembut pipi palm yang sudah meneteskan air mata. Lama kelamaan tangan palm yang mencengkeram keras kerah kemejanya nuengdiao menjadi longgar dan melepaskannya. Dan pada saat itu juga nuengdiao mendekatkan badannya dan mereka saling berpelukan satu sama lain.

Tanpa diduga-duga ada seorang pria yang mendobrak pintu toilet dan memukul kepala palm dengan botol alkohol hingga botol tersebut pecah.

Nuengdiao yang melihat palm mulai menutup matanya dan badannya yang lemas dan terjatuh, kepalanya mengucurkan darah, ia berteriak "tolongg tol toloong... Siapapunn tolongg" dengan histeris Nuengdiao memohon dan berharap jika cepat ada orang yang menolongnya, dengan sigap ia berusaha untuk mencari handphone di sakunya dan memencet nomor ambulance meskipun tangannya basah dipenuhi darah segar, akhirnya ia berhasil menghubungi ambulance, sedangkan pria yang memukul palm sudah menghilang dan kabur entah kemana.

Di ruang ICU terpampang palm yang siap dioperasi oleh para dokter, sedangkan di luar ruang terlihat seorang pemuda yang tengah duduk, raut wajahnya takut,sedih,dan panik dengan tangannya memohon ke atas, nuengdiao berdoa kepada tuhan agar palm bisa selamat. Ia bersumpah akan menangkap pelaku yang telah menyakiti palm.

Sudah 5 jam berlalu semenjak palm dimasukkan ke dalam ruang operasi, namun dokter tidak kunjung keluar. Nuengdiao yang panik, ia takut kalau palm tidak bisa diselamatkan, ia sering melirik ke arah jam dinding yang terdapat tepat di atas pintu ruang ICU itu, karena ia sangat ingin dokter segera menyelesaikan operasinya dan memberi kabar baik kepadanya.

Setelah 6 jam, terdengar pintu terbuka dengan para perawat yang keluar membawa berbagai alat bekas operasi, dan juga dokter yang perlahan keluar ruangan dengan raut wajah tidak bisa ditebak, seketika itu juga nuengdiao langsung berdiri dan berjalan cepat ke arah dokter.

"Gi gimana dok? Apa keadaannya baik baik saja?" Ucapnya gugup karena ia tidak siap jika sang dokter memberinya kabar buruk.

"Tuan muda, nong Palm... Dia...."
"Sebaiknya kau lihat sendiri" sang dokter menuntun nuengdiao untuk masuk ke dalam ruangan dan melihat palm, dengan kepalanya yang penuh dengan perban, terutama di bagian atas kepalanya, hanya setengah wajah bagian bawah saja yang tidak diperban, bahkan matanya ditutup dengan kain.

Melihat keadaan kritis palm, nuengdiao menangis dan tangannya menggapai tangan palm dan menciumnya.

"Maaf nong palm sedang koma sekarang, ada beberapa hal yang harus tuan muda ketahui tentang nong palm, bisakah saya memberitahu tuan muda?" Tanya dokter itu.

"Tentu beri tahu aku semuanya tentang apa yang terjadi padanya dok" tegas nuengdiao menjawab pertanyaan dokter.

"Sebenarnya pecahan serpihan kaca yang menancap di bagian kepalanya, sangat berakibat fatal apabila mengenai bagian otaknya, untungnya nong palm tidak mengenainya, namun sayangnya ada beberapa serpihan kaca yang mengenai matanya, hingga ia mengalami kebutaan sementara"

Nuengdiao yang mendengar pernyataan dari dokter itu, wajahnya terlihat shock dan air matanya yang semakin deras.

"Ta tapi dok, itu bisa disembuhkan kan? Itu hanya sementara kan??masih berpeluang untuk dia bisa melihat lagi kan dok?! Katakan iya dok!"

"Kemungkinannya kecil, tapi iya masih bisa, jika keadaan matanya semakin buruk, tidak ada cara lain lagi selain transplantasi mata" dengan berat hati dokter mengucapkan hal tersebut, dan pergi meninggalkan nuengdiao sendiri.

Nuengdiao menatap sendu ke arah palm yang terbaring tidak berdaya di atas tempat tidur rumah sakit, dengan menggenggam tangannya, " Palm sebenarnya apa masalah yang kamu hadapi selama ini, kenapa harus ada orang yang jahat kepadamu, andai aku bisa menjagamu lebih baik lagi dan tidak terhasut oleh omong kosong dari orang lain, mungkin hal menyedihkan seperti ini tidak akan terjadi padamu" yang tidak lama kemudian ia tertidur dengan kepalanya yang ia senderkan di tempat tidur palm yang tangannya masih menggenggam tangan palm.

Sebulan kemudian

Masih saja tidak ada perubahan nuengdiao yang hampir setiap hari pergi ke rumah sakit mengunjungi palm. Meskipun ia sibuk bekerja, bahkan ia sering membolos pekerjaannya hanya untuk merawat palm yang masih menutup matanya. Seluruh perban di kepala palm sudah terbuka dan penutup mata nya juga sudah sering nuengdiao buka namun setelah itu ia tutup kembali, karena saran dokter untuk bagian mata tidak boleh terlalu lama terbuka.

Sampai pada dua bulan kemudian , di sore hari menjelang malam nuengdiao datang ke ruang rawat palm dengan membawa pengharum ruangan dan buket bunga untuk mengganti bunga yang sudah layu dan kering di vas bunga yang terdapat di meja sebelah tempat tidur palm. Bunga itu adalah bunga surga berwarna putih dan terlihat murni , baunya juga sangat damai, nuengdiao berfikir bahwa mungkin bisa membantu proses penyembuhan palm dari koma nya.

Nuengdiao mengambil setangkai bunga surga, ia menghirupnya dan memberikan ciuman kepada bunga itu, dan kemudian ia pakaikan di telinga palm.

"Cantik" tanpa sadar nuengdiao mengucapkan kalimat ini yang kemudian membuat pipinya merona karena malu.
Ia lalu reflex menyembunyikan wajahnya ke arah perut palm sambil menggesek gesek perutnya lembut.

Namun nuengdiao merasa ada gerakan kecil dan lemah , seperti ada yang menyentuh telinganya.

~Be continued

~Be continued

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 16 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Blind Love The Series|| [PondPhuwin]Where stories live. Discover now