[AURORA III] - Dixie Mirror

13.3K 1K 74
                                    

2015, Dixie Mirror.

Aku mendarat dengan pelan di tengah padang bunga tulip merah, warna merahnya seakan menyatu dengan gaunku dan terlihat kontras dengan kulitku yang putih.

Lalu aku menggerakan tanganku yang menyentuh tanah disana, membuka telapak tanganku perlahan dan merenyitkan dahiku melihat cermin tersebut mengecil dan berubah menjadi sebuah kalung. Aku membersihkan tanah disekitar kalung tersebut dan menggunakannya.

Seakan teringat sesuatu aku menyentuh cermin itu, "Bagaimana aku bisa pulang?"

"Tenang, Lady Cara Nicole." sebuah suara membuatku mundur selangkah, untungnya aku telah mengangkat gaunku sehingga aku tidak menginjaknya dan kemungkinan terburuknya, terjatuh diatas padang bunga yang indah itu.

"Kau dimana, putri Chailyn Spencer?"

"Aku disini, di dalam cermin. Di lehermu." aku meraba kalung itu segera dan membukanya.

"Bagaimana bisa kau tetap ada ditempat sekecil ini? Kau mengecil, kau tahu?" tanyaku bingung.

Ia tertawa lagi, ia suka sekali mengeluarkan tawanya. Seolah mengejekku bahwa aku tak punya tawa semerdu miliknya, "Tentu saja aku bisa. Sekarang kau akan meninggalkan padang bunga istana dan berjalanlah."

"Hei! Bagaimana aku bisa pergi kalau aku tidak tahu apapun tentang duniamu?!" seruku kesal.

"Jangan berseru seperti itu, aku tak tuli untuk tidak mendengar suaramu." katanya halus, "Kau bisa berjalan menuju selatan, kerajaanku ada disana."

Aku tertawa, "Lalu membiarkanku, satu satunya mahluk -yang entah apa bagi kalian- ada ditengah tengah kalian yang aku saja tidak tahu apa? Mungkin dengan sialnya -karena aku yakin kesialanku hari ini belum cukup- aku akan di tangkap dengan alasan menyusup."

"Baiklah, sepertinya bersamamu aku akan menggunakan banyak kata 'jangan'. Jangan tertawa seperti itu, aku tak menyukainya. Lagi pula kau ini kan Lady!"

Aku mengibaskan tanganku, "Tak usah kau bahas pangkatku yang tak tersentuh itu."

Lalu mengabaikan ucapannya, aku berjalan perlahan agar gaunku yang lebar ini tidak merusak apapun keindahan yang ada di padang bunga ini. Karena aku terbiasa bertindak ceroboh, dan merusak merupakan salah satunya yang bisa aku lakukan.

Keluar dari padang bunga tulip, aku berhasil mengendap endap sampai dikeramaian. Jujur aku merasa kehilangan orientasi. Aku melupakan arah tujuanku. Aku seolah tak tahu yang mana utara, selatan, timur atau barat.

"Aku harus kemana? Mereka ini manusia kah?" lalu seperti teringat sesuatu aku menggeleng, "Sudah pasti bukan. Mengingat dirimu yang memiliki fisik manusia tetapi diam diam menghanyutkan dengan duniamu ini, membuatku tak yakin kalau selain diriku, tak ada manusia lain disini."

Ku dengar Chailyn tertawa, lama lama tawanya membuatku kesal, "Kau bisa mengikuti siapapun yang kau mau, aku percayakan ini padamu karena sikapmu yang waspada itu bisa menuntunmu ke jalan yang benar."

"Kau kira aku ini menganut aliran sesat apa? Jangan kau kira aku seorang Lady maka aku tak memiliki agama!" ketusku kesal.

"Kenapa tidak? Mungkin kalian terlalu menikmati hidup duniawi dan melupakan segala hal."

"Terkutuklah! Persetan dengan peraturan ibuku! Inikan duniamu, aku bukanlah seorang Lady disini. Jadi berhentilah memanggilku Lady Cara Nicole Lancaster!" tekanku.

Dengan jantung berdegup kencang, aku berjalan layaknya salah satu dari mereka, mengikuti orang orang dengan baju putih, aku rasa mereka prajurit kerajaan.

"Kau mengikuti seorang prajurit?!"

"Kenapa? Kau sendiri yang bilang bahwa aku bebas mengikuti siapapun."

MIRROR: ReflectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang