#2. TaeHyung, 21 April Tahun 22

2 0 0
                                    

SeokJin tidak mengangkat telponku lagi. Semenjak aku mendengar dia kembali, aku menghubunginya setiap hari. Aku menatap ponselku. Kim SeokJin. Namanya terlihat asing. Apa yang harus aku lakukan? Aku memikirkannya dan mulai berjalan. Mimpi burukku terus datang kembali setelah hari itu dan aku bangun dengan badan basah kuyup. Aku merasa aku bisa meredakan kecemasanku jika aku bisa berbicara kepadanya.

Seiring waktu, hari mulai gelap saat aku melewati Taman Joongang dan sampai di sebuah tempat seberang Pusat Kebudayaan Songju. Sebuah daerah mewah yang aku biasanya tidak memiliki alasan untuk memasukinya. Aku berhenti di gerbang depan  rumah SeokJin. Aku sudah disana tetapi aku tidak memiliki rencana apa pun. Mobil dengan lampu depan yang menyala mendesing olehku.

Aku menuju gang di sebelah gerbang. Letaknya agak menanjak dimana aku bisa melihat ke bawah ke kebun rumah SeokJin. Kebunnya terlihat subur dengan rumput hijau dan pepohonan rindang. Aku tidak tahu sudah berapa lama aku berdiri disana. Aku melihat lampu dihidupkan dari dalam sebuah kamar lantai dua rumah tersebut dan seseorang berjalan dibalik tirai putih. Orang itu adalah SeokJin.

Aku mengambil ponsel. Aku menunggu untuk terhubung tapi SeokJin tetap diam, menatap tembok diseberang jendela. Aku mendengar pesan suara otomatis dan SeokJin berlalu dan menghilang dari pandanganku. Saat dia melangkah ke samping, aku bisa melihat tembok tempatnya bersembunyi.

Aku terlalu jauh untuk melihatnya dengan jelas, tapi ada sebuah peta di tembok. Sebuah peta Songju dan sekitarnya, Joongang-dong dan Yeongsan-dong. Peta dengan beberapa catatan yang tertempel diatasnya dan beberapa daerah yang menjadi sorotan dengan sebuah tanda. Aku menjulurkan leherku untuk melihatnya dengan lebih jelas. Saat aku sadar dengan apa yang tengah aku lihat, aku bisa melihat lebih jelas.. sekolah, Rumah Sakit Gyeongil di sisi kanan, dan Apartemen Mokryeon tempat dimana aku tinggal.

Dan SeokJin kembali ke peta dan menandai sebuah tempat. Aku berpikir kira-kira daerah mana yang dia tandai di peta tersebut. Di sisi kanan Kantor Polisi SongJu. Wilayah yang direncanakan untuk dibongkar. Mengapa dia menandai tempat itu? Aku sempat berpikir untuk menelponnya lagi tapi pada akhirnya aku memilih untuk tidak menelponnya. Aku tidak tahu apa yang dia rencanakan, tapi apa pun itu aku yakin dia tidak akan memberitahuku tentang hal itu.

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Dec 20, 2022 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

HwaYangYeonHwa | The Most Beautiful Moment in Life The Notes 2Kde žijí příběhy. Začni objevovat