#2. SeokJin, 11 April Tahun 22

10 1 0
                                    

Aku membuka mataku lagi di tengah sinar matahari. Bayangan tentang kontainer yang terbakar dan NamJoon yang sekarat masih terlihat jelas di depan mataku. Aku gagal lagi. Aku menutup mata dengan tangan dan berpikir,

"Apa yang bisa aku lakukan untuk menyelamatkan NamJoon?"

Di kepalaku, saya memutar ulang semua peristiwa yang telah terjadi pada tanggal 30 September. Aku tidak memiliki emosi tentang hal itu dan aku tidak merasa takut atau tidak sabar.

Sejak kebakaran terjadi di kontainer itu, aku telah melalui putaran waktu yang tak terhitung jumlahnya. Tapi aku masih tidak tahu mengapa putaran dimulai dari saat itu atau bagaimana mengakhirinya. Terpenting lagi, aku masih tidak memiliki petunjuk tentang peta jiwa yang dapat mengakhiri putaran waktu ini.

Peta jiwa. Pertama aku mendengar hal itu setelah gagal berulang kali.

"Temukanlah peta jiwa, kemudian semuanya akan berakhir."

Peta jiwa? Apa itu peta jiwa? Aku menuntut sebuah jawaban. Tapi semua yang aku dapatkan hanya beberapa kata.

"Aku memberikanmu satu petunjuk, jadi kau harus membayar harga untuk itu."

Pompa bensin tempat Namjoon bekerja mulai terlihat dari jarak jauh. Aku secara perlahan menekan lampu sign kemudian membelok dan berpindah jalur. Aku hanya memikirkan satu hal,

“Saya harus mencegah kecelakaan pada tanggal 30 September dan mengakhiri putaran waktu ini. Itulah satu-satunya tujuan yang aku miliki. Jika sesuatu terjadi, entah seseorang terluka atau tertinggal, tidak ada yang bisa aku lakukan. Jika aku khawatir atau resah tentang hal itu, aku tidak akan mewujudkan tujuanku. Yang terpenting daripada menyelamatkan semua orang adalah setidaknya aku harus keluar hidup-hidup."

Ini adalah pelajaran yang aku pelajari dari putaran waktu tanpa akhir.

HwaYangYeonHwa | The Most Beautiful Moment in Life The Notes 2Where stories live. Discover now