060. Here We Go Again

272 15 0
                                    

Sudah tiga bulan semenjak kejadian itu, Juna menjadi tidak fokus dalam pekerjaannya. Ia selalu meninggalkan pekerjaan, meeting dan juga membatalkan pertemuan bersama klien.

Juna sangat frustasi ditinggal Rainey, apalagi di hantui rasa bersalah atas apa yang ia perbuat. Ia tidak berhenti mencari Rainey kesana kemari meskipun pencariannya tidak menghasilkan buah, nomor Rainey pun sudah tidak bisa di hubungi.

Terakhir Juna mendengar suara Rainey di sambungan panggilan, ia mendengar suara rintihan Rainey yang merasa kesakitan. Juna bingung, ia ingin menyusul Rainey melihat keadaannya tapi keberadaan Rainey pun Juna tidak tahu. Juna terus bertanya kepada kakak laki-lakinya, tetap saja Harel tidak memberitahunya.

Dengan mata yang berkantung, tubuh yang lemas, wajah pucat. Juna kembali bekerja setelah satu minggu ia demam.

TOK TOK TOK!

"Masuk."

"Pak Juna, berkas hasil penelitian."

"Pak Juna, malam ini kosong?" Moanna kembali menggoda Juna dengan kelemahan Juna, yaitu gigitan bibir bawahnya.

"Kalah sudah tidak ada hal yang penting, silahkan pergi."

"Ada kok yang penting, nanti malam pak Juna saya tunggu di hotel lavender nomor 213."

Juna tidak menjawab perkataan Moanna, ia kini benar-benar muak. Juna sudah tidak bisa Moanna goda.

"Ya sudah, saya tunggu nanti malam."

Moanna berlalu pergi, namun baru satu langkah Moanna berhenti.

HOEK!

HOEK!

Moanna merasakan mual yang luar biasa. Juna panik, ia beranjak dari duduknya menghampiri Moanna.

"Pak, perut saya mual."

Shit, gak mungkin. -batin Juna.

"Ayo ke rumah sakit." Juna menarik lengan Moanna.

LOVE CHARGER 🔞 || LEE JUYEONWhere stories live. Discover now