#45 - Trauma

450 69 11
                                    

"Terkadang kita harus bersembunyi agar tidak ketahuan"

.
.
.

H I R A P - 1 9 9 7

Setelah malam yang panjang atas kejadian penculikan Jeremy dan bagaimana hebohnya Dante mendapati adiknya itu sudah di rumah membuat Jeremy, dan juga Toro harus mendengar omelan nya hingga waktu yang lama.

Pagi pun datang, hari ini sekolah mulai di liburkan dan akan kembali melakukan proses belajar mengajar di tahun yang baru.

Pagi itu Dante dan Jeremy duduk di meja makan menunggu sarapan kesukaan mereka di buat.

"TADAAA.. Ikan sarden dan mie kuah kesukaan kalian sudah masak!!"

Nestho sangat bersemangat ketika mulai menghidangkan makanan itu pada anak-anaknya.

"Humm harumnya, pasti enak nih!" ucap yang lebih tua setelah mencium aroma masakan sang ayah.

"Ya dong, siapa dulu yang masak. Ayo kita makan"

Ketiganya pun segera menghabiskan sarapannya dengan tenang dan damai.

Walaupun di kediaman keluarga Torres seperti itu, beda halnya dengan keadaan di kantor polisi.

Wartawan kembali memenuhi kantor polisi yang pastinya sudah kita tau penyebabnya.

Ya, kasus pembunuhan beberapa orang yang tidak lain dan tidak bukan pelakunya adalah bimon.

Setelah menghajar dan menghabisi semua anak buah Arthian, ia lantas menyuruh Charles membawa mereka ke suatu tempat dan membuat laporan polisi tentang hal itu.

"Mumet kepala!!!" gerutu salah satu tim yang di bentuk Kala beberapa waktu lalu. Tim yang di buat untuk menyelesaikan kasus pembunuhan dengan memory card.

Banyak dari mereka yang bahkan belum sempat pulang ke rumah karena kasus baru ini, melihat juniornya seperti itu membuat Kala hanya bisa menghela nafas.

Ia benar-benar buntu dalam menyelesaikan masalah ini, banyak orang yang menjadi korban karena pelakunya belum bisa di tangkap. Ia yang notabene nya adalah polisi, hanya untuk mendapatkan 1 petunjuk pun masih belum bisa. Polisi yang di mata masyarakat bisa melindungi dan mengamankan sekitar kini mendapatkan pandangan buruk karena kasus ini.

Di tambah lagi tekanan-tekanan yang di berikan komandannya untuk segera menemukan titik terang dari masalah ini.

"Dek? Are u okay?" tanya arzam sambil membawakan secangkir kopi dan beberapa roti untuk Kala.

Huhhhhh

"Pusing mas, kasusnya gak selesai-selesai!"
ucap Kala seraya memijat pelan pelipisnya.

"Huh.. Makan dulu, setidaknya perutmu terisi sebelum kembali memikirkan kasus ini"

Arzam dengan lembut mengelus pundaknya istrinya itu lalu berdiri dan mencium kening Kala kemudian berlalu pergi.





....





"Hadeh, liburan gini enaknya ngapain ye?" tanya noah yang terlihat sedang berbaring.

HIRAP -1997Where stories live. Discover now