#48 - serigala berbulu domba

399 61 11
                                    

"Terkadang untuk mendapatkan mangsanya serigala perlu berpura-pura menjadi domba"

.
.
.
.

H I R A P - 1 9 9 7


Empat manusia kini terlihat saling berpelukan, entah bagaimana muncul sebuah ide dari yang paling ujung.

"Bosan gua" sahut yang paling kecil.

"Kita pelukan gini sampai kapan?" tanya yang berkacamata.

"Coba aja ada Jeremy sama Dante, eh? Mending ke rumahnya aja yuk!" ajak yang paling ujung.

"Bener juga No, yuk cabs aja" sahut yang paling besar.

"Yuk!" ucap mereka serempak.

Keempat manusia yang sedang berpelukan itu adalah Toro, Noah, Irez dan Nala. Sebenarnya hari mereka berencana untuk mendaki gunung guna menghabiskan masa liburan namun sayangnya hujan turun dan mengakibatkan kabut tebal di gunung, karena hal itu mereka pun mengurungkan niat dan berakhir berpelukan sambil menonton doraemon.

Selepas hujan redah keempatnya pun segera pergi, namun saat hampir sampai di rumah Jeremy dan Dante, mereka tak sengaja melihat mobil hitam keluar dari rumah itu yang ternyata di bawa oleh Dante.

"Lah itu si Dante, mau kemana dia?"

"Mana? Susulin aja No" ucap Nala.

"Oke.. Oke.. "

Keempatnya lantas mengikuti dari belakang hingga akhirnya berhenti di depan Bar.

Mereka menunggu hampir 4 jam namun Dante belum juga keluar. Karena bosan menunggu Toro berniat menyusul ke dalam namun di tahan oleh Noah dan Nala.

"Wettss bro, jangan gegabah tunggu dulu lah" ucap Nala.

"Udah 4 jam kita nunggu, ngapain? Di dalam si Dante mungkin main cewe mendingan kita ikut" sahut Irez dari arah bangku belakang yang langsung saja di sentil oleh Nala.

"Mulut lu sampah bener Rez!" balas Nala.

"Yeuu... "

"Udah tunggu aja dah, eh itu tuh! Itu dia!" ucap Noah yang melihat Dante keluar dari sana sambil membawa Arthian

"Lah bawa siapa dia itu? Anying om-om coy!" Ujar Irez.

Melihat itu mereka buru-buru mengikuti Dante dari belakang hingga sampai di sebuah lorong.

Dengan rasa penasaran yang tinggi mereka pun ingin melihat apa yang terjadi, dan disanalah mereka menyaksikan apa yang Dante lakukan pada pria itu, mereka benar-benar di buat melongo karenanya.

"Gua.. Gua.." ucap Toro yang masih tak percaya.

Keempatnya di buat syok dengan kebrutalan Dante.

Merasa hal itu tak benar lantas Noah pun langsung menghampiri Dante seraya menampilkan raut wajah yang penuh amarah sekaligus bingung, ia lantas memanggil nama Dante agar pria itu bisa memberikan kejelasan dari apa yang di lihat.

"Dante??!"

Pria yang di sebut namanya itu pun berbalik, dan terlihat keempat temannya berdiri mematung sehabis melihat apa yang baru saja di lakukannya.

"Kalian...? Disini?!" ucapnya tidak percaya, sekarang dirinya sudah tertangkap basah, apa lagi yang memergokinya adalah teman-temannya sendiri.

Pria yang baru saja membawa dan memukuli Arthian itu adalah Dante oh ralat, namanya adalah Tenggara Kaesang Wiratama.

HIRAP -1997Where stories live. Discover now