KETOS GALAK 1: Hukuman

401 19 0
                                    

Pagi hari yang cerah, Chandra Adiguna sudah berdiri di hadapan tiang bendera akibat keterlambatannya untuk datang di sekolah. Salahnya juga karena bergadang semalaman main game bersama para sahabatnya, alhasil dirinya terlambat bangun pagi. Padahal aslinya Chandra gak begadang juga bangunnya lambat. Ia hanya berasalan saja.

Chandra mengusap keringat yang mengalir di dahinya. "Gila tu ketos. Gak lihat apa matahari cerah begini malah disuruh hormat bendera."

"Gue juga lihat mataharinya." Sambung seseorang yang berada dibelakangnya. Chandra menoleh dan menemukan ketos mereka, Marvelio Bagaskar.

"ANJING SEJAK KAPAN LO DISITU?"

Marvel sedikit meringis mendengarkan suara cempreng milik Chandra.

"Gue udah disini sejak tadi lo ngomel-ngomel."

"Kenapa? Kangen yaa sama gue?" Chandra menatap jahil Marvel.

"Gak usah ke pd an, gue cuma mau ngawasin lo biar gak kabur."

"Aww so sweet bangett, aku gak kemana-mana kok sayangg." Chandra mengamit tangan Marvel.

"Stress. Lepasin tangan kotor lo dari gue."

Marvel menyentak kasar tangan Chandra setelah berucap nyelekit.

"Jahat banget sih." Chandra memanyunkan bibirnya.

"Gak usah sok imut." Komen Marvel lagi.

"Huftt iya-iya gak imut."

Perlu diketahui, Chandra itu menyukai Marvel sejak memasuki semester genap ini. Chandra dulu menyesal kenapa baru menemukan orang seganteng Marvel disekolah ini setelah mantannya? Tapi syukurlah ia bertemu dengan Marvel, ia jadi memiliki semangat untuk menjalani hari-hari disekolah ya. Berbeda dengan Chandra, Marvel tidak menyangka akan diganggu oleh mahkluk halus satu itu. Kehidupan Marvel yang awalnya damai dan tenang tiba-tiba saja berubah sejak Chandra mulai mengganggunya. Anak itu sudah sering menyatakan cinta kepadanya namun Marvel tentu menolak. Tipenya bukan seperti Chandra yang bar-bar dan tidak tau malu.

Chandra kemudian fokus lagi untuk menghormat bendera, sejujurnya ia sudah tidak kuat. Tapi didepan ayang bebep dia harus kuat, mana tau Marvel akan langsung cinta padanya hehehehe.

Tanpa sadar Chandra tersenyum sendiri membayangkan hal itu. Marvel yang melihat itu merinding. Chandra benar-benar cocok untuk definisi orang stress.

"Kalau mau jadi gila jangan sekarang. Selesain dulu hukuman lo, kelar dari itu terserah bukan urusan gue lagi." Ujar Marvel kemudian meninggalkan Chandra yang menatapnya tidak percaya.

"AYANG MARPEL JAHATT." Teriak Chandra agar di dengar oleh Marvel.

"Benar-benar sinting." Gumam Marvel yang mendengar hal itu. Memilih untuk bodoamat meninggalkan Chandra yang kesal ditengah lapangan sana.

Marvel berjalan dengan raut wajahnya yang datar. Sesekali saat melewati kelas yang sedang jamkos ada begitu banyak orang yang menyapanya. Marvel hanya mengangguk saja membalas sapaan tersebut tanpa berniat memberikan senyumnya. Hey, senyumnya itu luar biasa. Ia tidak mungkin memamerkannya sesuka hati, bisa-bisa ia rugi. Siapa yang akan menyangka bahwa Marvel yang terlihat seperti kutub Utara memiliki pikiran lelucon yang seperti ini? Karena Marvel menyimpan itu untuk dirinya sendiri.

Marvel membuka pintu Osis, melihat teman-teman Chandra sepertinya sudah selesai mengerjakan hukumannya.

"Vel mereka udah ngerjain hukumannya." Ujar Reano, wakil ketua Osis.

"Hm, balik ke kelas kalian." Perintahnya.

Namun kedua anak itu masih duduk dikusinya, Marvel menaikkan alisnya.

KETOS GALAK Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz