MBG|10

124 9 0
                                    

Udah hahaha hihihi, masih aja dapet masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah hahaha hihihi, masih aja dapet masalah.
-Si anak Pak Kiyai
••••

Semua orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka memaksa ini itu juga untuk kebaikan mereka, salah satunya belajar ilmu agama. Namun kadang malah disalah artikan oleh anaknya sendiri. Orang tuanya yang pemaksa-lah, orang tuanya yang tak mengikuti zaman-lah. Ada-ada saja memang persepsi mereka.

Lantunan ayat suci Alquran terdengar merdu di kamar shalat. Eliza bersama sang Ibunda sedang saling menyimak hafalan masing-masing dan jika salah maka akan saling mengingatkan. Bukan hal asing melihat kedekatan sang ibunda dengan kakaknya. Izza sudah terbiasa.

"Za? Udah tadarus?"

Eliza hanya mengalihkan perhatian nya sebentar dari Alquran sebelum menutupnya dengan bacaan tashdiq.

"Mau kemana lo?" Eliza tentu saja bertanya melihat penampilan adiknya yang sudah rapi.

Mereka berdua membereskan peralatan shalatnya.

"Bun, izin keluar bentaran ya?"

"Ini udah malem, mau kemana memang?" Sarah memicing mengamati penampilan putrinya.

"Mau ketemu temen."

Maafin Izza ya Allah, udah bohongin bunda.

"Siapa? Cowo?"

"Jeje sama Sovian bun."

Aduh sorry ya, nama kalian jadi tumbal.

"Kenapa harus malem? kenapa gak besok siang aja?"

"Kan janjinya malem bun. Mereka kalo siang sibuk, ada les privat katanya."

"Bilangin ke mereka ketemuannya jadi ke rumah aja, sekalian biar kamu ga cewe sendiri. Bisa?"

"Aduh bunda, mereka udah nunggu di cafe. Masa aku suruh kesini, ya jauhlah bun."

"Jam 8 udah harus di rumah." Ali yang sebenarnya sudah pulang dari masjid dan mendengarkan semua pembicaraan istri dan putrinya memilih mengijinkan.

Ia hafal dengan putri bungsunya itu, Apa yang diinginkan harus selalu didapatkan. Jika tidak, maka ceritanya akan panjang.

"Ayah ko di ijinin sih?" Eliza seperti biasa mulai ikut campur.

"Biarin, kalo lebih dari jam 8 nanti Ayah yang bakal cari."

Izza terlihat sumringah. Mengabaikan kakaknya yang kesal, ia mendekati Sarah dan mencium tangan bundanya diikuti tangan Ayahnya.

"Pergi dulu ya Ayah! Assalamualaikum."

"Iya, hati hati. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

🍁🍁🍁

Jln. Panengku.

Terlihat dua orang lelaki sedang duduk di warles alias warung lesehan. Setelah memesan makanan dan kopi mereka berdua hanya bercerita saling mengeluarkan candaan.

MY BRANDAL GUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang