08 : AETHER... IT'S YOU?

3.8K 311 6
                                    

Matahari terbit kembali, ia senantiasa ikhlas memberikan sinarnya sepanjang hari kepada semua makhluk yang ada di Bumi, tanpa mengharapkan imbalan apa pun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Matahari terbit kembali, ia senantiasa ikhlas memberikan sinarnya sepanjang hari kepada semua makhluk yang ada di Bumi, tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Ia rela sinarnya selalu dimanfaatkan untuk kepentingan setiap makhluk yang ada di Bumi. Dengan begitu, setiap makhluk yang ada di Bumi dapat tetap bertahan hidup dengan kehangatannya.

Isaura bangun dengan perasaan yang berbeda kali ini wajah nya tampak sumringah namun ia harus berusaha menyembunyikan perasaan gembira nya. Ia mempunyai rencana, rencana itu adalah dirinya ingin pergi ke butik. Isaura yang belum bersiap-siap itu pun pergi ke kamar Geino dan Charesa, namun sebelum itu ia pun mengetuk pintu.

Pintu pun terbuka, Isaura langsung masuk. Disana Geino masih menikmati teh nya. Charesa kebingungan kenapa adik ipar nya itu datang pagi-pagi.

"Isaura, ada apa?" tanya Charesa masih bingung.

"Charesa hari ini aku akan pergi ke butik, Geino izinkan aku oke? Bukankah sebentar lagi Lord Rivallion akan datang? Aku harus mempunyai gaun yang cantik." Isaura berusaha akting semampu nya.

"Baiklah tapi aku akan ikut denganmu." Charesa membuat pilihan, tidak atau ia ikut.

"Bolehkah aku sendiri saja? Tidak, hanya saja setelah pulang dari butik aku ingin pergi ke danau untuk menenangkan diri----akhir akhir ini aku merasa setres." Isaura memasang wajah tulus hingga orang-orang yakin dirinya sedang banyak pikiran.

"Isaura, kau tidak menyembunyikan sesuatu dariku?" Geino menaruh teh nya di meja dan langsung menoleh ke arah adiknya itu dengan tatapan serius.

"Aku menyembunyikan sesuatu darimu? Sejak kapan aku seperti itu, pikiran mu itu sangat aneh Geino. Dari wajahmu, apa ada yang kau sembunyikan dariku?" Isaura menatap balik Geino dengan mata tajam nya.

"Tidak, ya baiklah. Kau boleh pergi dengan menaiki kereta kuda disana Sir Rhodes akan mengantarkanmu."

"Baik, aku akan bersiap-siap. Terima kasih." Isaura pun keluar dari kamar pasangan suami istri itu.

Charesa geleng-geleng kepala melihat kelakuan adik ipar nya itu, ia tidak curiga sama sekali begitu juga dengan Geino yang masih begitu santai.

Sementara itu, Isaura tengah berendam di bak mandi besar berisi air dengan sari bunga. Rasanya begitu nikmat, kali ini ia akan memilih gaun sendiri. Setelah selesai berendam, para pelayan pun membantu memakaikan dress tak lupa dihias rambut dan wajah nya. Di depan cermin, Isaura tersenyum dan puas dirinya begitu cantik.

"Lady Isaura hari ini tampaknya kau sangat senang." kata pelayan bernama Rose itu.

"Kau benar, karena hari ini aku akan pergi ke butik. Rasanya sudah lama sekali aku tidak pergi keluar rumah. Rose, apakah aku sudah cantik?"

"Kau selalu cantik, My Lady." Rose tertawa karena aneh mendengar Isaura bertanya apa dirinya cantik.

Setelah semua selesai, Lady Isaura pun masuk ke kereta kuda ia harus melabuhi Sir Rhodes. "Sir, kakak ku dan kakak ipar apakah akan pergi hari ini?" tanya Isaura memastikan.

ECCEDENTESIAST (COMPLETE)Where stories live. Discover now