09 : LORD & LADY SILVERYEN

3.5K 271 11
                                    

🎵Waltz No

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

🎵Waltz No. 2 -  Dmitri Shostakovich

Geino dan Charesa memasuki kawasan kastil dengan kereta kuda. Tak lupa tuan rumah Silveryen itu membawa beberapa jubah dan pakaian-pakaian tebal lain untuk Aether, tentu saja masih baru.

"Misi apa yang akan kau berikan padanya Geino? Bukankah bagus jika Isaura pergi menemui nya." saran Charesa pada Geino.

"Aku akan menguji seberapa sabar dirinya, jika dia memang terlatih dia akan lolos uji coba ku. Rasanya tak ada yang lebih indah dan membahagiakan melainkan memiliki pasangan atau kekasih yang mengerti kita dengan sangat baik. Tak hanya mengerti, seorang pria yang sabar, tulus dan tidak menuntut banyak hal dari kita itu adalah hal yang istimewa dan tidak dimiliki oleh beberapa orang. Maka dari itu Charesa ini sangat penting untuk diuji."

Charesa mengangguk paham, suami nya itu ingin yang terbaik bagi Isaura.

"Hubungan asmara yang mengesankan adalah hubungan yang didalamnya terdapat ketulusan dan kesabaran tinggi. Hubungan yang mengesankan juga mendorong pasangan untuk melakukan yang terbaik buat masing-masing." Geino kemudian menatap sang istri dengan tulus.

Akhirnya mereka sampai di depan pintu kastil, Geino turun terlebih dahulu dari kereta kuda lalu membantu sang istri turun juga. Mereka memasuki kastil dengan tubuh nya tegap.

Seketika para Sir dan pelayan menundukkan kepala dengan hormat begitu Lord dan Lady Silveryen berkunjung ke kastil.

"Selamat datang, Your Grace." sapa Sir dan pelayan dengan serentak dan dibalas senyuman oleh kedua pasangan tersebut.

Beruntung Aether sudah berada di rumah, ia melihat dari lantai dua pemilik kastil ini datang berkunjung---tidak, kastil ini memang miliknya. Aether pun turun untuk menyambut pasangan Duke dan Duchess Skylesice itu. "Selamat siang, Lord dan Lady Silveryen." Aether menundukkan kepala.

Geino dan Charesa ikut menundukan kepala. Charesa terkejut melihat Aether, ini lebih dari ekspektasi nya. Dalam hati, Charesa harus membuat Geino memberikan restu untuk Aether dan Isaura. Mau bagaimana pun kesempatan tidak akan terulang kembali, sang Duke of Riverstock melamar adik ipar yang sangat ia sayangi.

Ketiga bangsawan tersebut saling berjabat tangan tak lupa Charesa yang ikut mengenalkan diri.

"Dia adalah istriku, Charesa Ingeborg Silveryen."

"Ya, aku sudah menebaknya."

"Lord Aether bagaimana perasaanmu ketika berkunjung pertama kali disini? Maaf jika sambutan-sambutan kemarin terasa kurang." Charesa bersikap ramah dan sopan.

"Tidak tidak aku merasa cukup dan puas, sesuai dengan apa yang dibicarakan ibu ku. Skylesice memang indah, bukankah kita masih berkerabat? Walau jauh. Benarkan Lord Geino?" Aether tersenyum seolah ia sudah akrab dengan Geino.

"Ya, disini aku membawakan beberapa pakaian dan jubah baru untukmu agar tidak kedinginan. Aku tau rasanya sulit beradaptasi dengan lingkungan baru. Pelayan tolong bawakan ini ke ruangan Lord Aether."

ECCEDENTESIAST (COMPLETE)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant