Part 26

137 20 8
                                    


Ningning menggeliatkan tubuhnya. Kepalanya terasa sangat pusing. Ia memegang pelipisnya yang terasa sakit dengan mata setengah terbuka.

"Emm" Ia menutup mulutnya dengan sebelah tangan. Perutnya terasa mual. Ia segera bangkit dari tidurnya, hendak pergi menuju kamar mandi. Tapi ia merasa ada yang aneh. Tubuhnya terasa pegal, dan ia hanya mengenakan sebuah kemeja besar berwarna hitam.

Matanya melebar. 'Ini bukan milikku.' Batinnya.

Kepalanya menoleh ke atas ranjang. Di sana, seorang pemuda tengah tertidur dengan posisi tengkurap tanpa memakai pakaian. 'Jay'.

"Hmmp"

Karena tidak tahan, ia pun pergi ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya ke dalam closet.

Hoek

Hoek

Usai membasuh mulutnya dan berkumur, ia pun memutuskan untuk mebersihkan diri. Ia menatap tubuh telanjangnya di depan cermin sambil menunggu perubahan suhu air menjadi hangat.

Di bagian leher bawah dan dadanya terdapat beberapa tanda merah samar. Matanya menatap nanar pantulan dirinya di cermin. Ia tidak sepolos itu, matanya terpejam sejenak saat kilasan memori mengenai kejadian sebelumnya terputar.

Ya, ia melakukannya. Ia 'tidur' dengan Jay. Ningning bukanlah gadis polos, sesungguhnya ia  pernah melakukannya dengan Sunghoon. Hanya sekali. Itu pertama kalinya ia tidur dengan seorang pria. Dan saat ini ia tidur dengan sahabat Sunghoon. Bahkan ia sendiri yang meminta Jay melakukannya.

Kalau begitu, ia tak jauh berbeda dengan Sunghoon.

***

Jisoo, Seungcheol dan juga Minhyun bertemu di salah satu kafe populer di Seoul. "Jadi, kalian sudah memutuskan?" Tanya Minhyun.

"Ya, kami akan mengatakannya pada Minjeong." Jawab Seungcheol.

Minhyun tersenyum lalu mengangguk. "Baiklah. Aku sangat menghargai keputusan kalian. Aku tahu pasti berat melakukannya."

"Biarkan aku yang mengatakannya. Bukankah Minjeong hanya perlu tahu mengenai ibu kandungnya?" Ucap Jisoo.

"Jisoo"

"Diam Choi Seungcheol. Aku sudah memutuskan, aku yang akan memberitahu Minjeong. Dia hanya perlu tahu mengenai Bona kan?"

Minhyun dan Seungcheol saling menatap. "Baiklah, yang penting Minjeong tahu mengenai Bona. Terserah padamu saja bagaimana cara memberitahunya. Aku tahu, ini sangat berat untukmu dan juga Minjeong." Tutur Minhyun.

Seungcheol mengangguk kecil. Sementara Jisoo menundukkan kepala. Diam - diam ia tersenyum misterius.

***

Beomgyu memegang gelas wine nya sambil tersenyum lebar. Di seberangnya, Jeongin menatap ngeri sahabatnya.

"Choi Beomgyu, kau membuatku merinding. Berhenti tersenyum seperti itu."

Kekehan kembali terdengar di telinga Jeongin. Beomgyu kembali meneguk wine yang ada di tangannya. "Yang Jeongin, tinggal sedikit lagi Minjeong akan menjadi milikku."

Pemuda Choi itu memandang langit - langit balkon milik Jeongin. "Kenapa kau yakin sekali? Ingat kau harus berhadapan dengan orang tuamu."

"Kau benar. Aku sudah mengatakan semuanya kepada mama."

Mata Jeongin melebar. "Kau serius?!"

Beomgyu mengangguk. "Eoh"

"Lalu, bagaimana respon mamamu?"

Tidak ada sahutan dari Beomgyu. Pemuda itu hanya tersenyum penuh makna sambil kembali meneguk wine yang ada di tangannya.

***

THE TWINS | BEOMGYU TXT & WINTER AESPAWhere stories live. Discover now