chapter 11

154 42 0
                                    

Kedua motor itu masuk ke dalam sebuah rumah yang cukup besar. Kai mematikam motornya lalu segera turun dan membantu Ryujin yang akan turun juga dari motor Beomgyu. Setelah itu mereka bertiga berjalan menuju pintu. Ryujin membuka pintu dan segera memanggil asisten rumah tangga mereka.

"Bibi Han... aku pulang!" Panggil Ryujin.

Tidak membutuhkan waktu lama, orang yang di panggil bibi Han itu datang. Wanita paruh baya itu terkejut saat melihat Ryujin yang sedang di bantu duduk ke sofa oleh dua pemuda yang datang bersamanya.

"Non Ryujin, anda kenapa?" paniknya.

"Tidak apa-apa, bi. Aku hanya terjatuh saja. Oh ya, tolong siapkan minum untuk mereka berdua ya bi...,"

Bibi Han langsung menganggukan kepalanya. "Baik, non. Bibi akan segera buatkan. Mohon di tunggu ya,"

Namun setelah kepergian bibi Han. Dari arah dalam rumah datanglah seseorang.

"Kau kenapa, Ryujin?"

Mendengar suara tersebut, Kai dan Beomgyu yang semula berdiri menghadap kearah Ryujin, serentak menoleh ke belakang. Mereka berdua hendak memberi salam, namun tiba-tiba keduanya mendadak mematung.

"Selamat so-- re?" Beomgyu tercenung di tempat. Tatapan yang semula berbinar seketika berubah. Pemuda itu bagai tersambar petir saat melihat seorang gadis yang baru saja muncul di hadapan mereka itu. Dia adalah Minju. Gadis yang belum lama ini membuat hatinya kacau.

"E-eh?!" Bahkan Kai sendiri pun sama seperti Beomgyu. Pemuda itu langsung melirik Beomgyu di sampingnya. Khawatir dengan keadaan sahabatnya tersebut.

Dan keterkejutan mereka, di rasakan pula oleh Minju. Gadis itu tersentak untuk beberapa detik sebelum akhirnya kembali berbalik badan dan tidak mengatakan apapun.

"Dimana ayah?" Pertanyaan Ryujin pada Minju lah yang menyadarkan ketiganya. Untuk sesaat, ketiganya lupa kalau ada Ryujin di sana. Gadis malang yang tidak tau menau tentang hubungan mereka semua.

Tanpa membalikan badannya, Minju menjawab. "D-dia pergi ke kantor."

"Kau tidak perlu memberitahukan keadaanku pada ayah. Aku tidak mau dia khawatir!"

Minju menunduk sesaat, sebelum akhirnya dia langsung pergi tanpa mengatakan sepatah katapun.

Kai langsung mengarahkan pandangannya pada Ryujin. "Dia...,"

"Oh... maaf, aku lupa mengenalkan dia pada kalian. Dia belum lama ini menikah dengan ayahku. Dia ibu tiriku."

Kai menelan salivanya dengan susah payah. Ia tidak menyangka semuanya akan jadi seperti ini. Ia langsung melihat Beomgyu di sampingnya yang tampak syok setengah mati. Kedua mata pemuda itu bergetar, menahan sesuatu di sana.

"Ah.. oh, ya... namaku Kai. Kita sepertinya belum berkenalan." Kai mencoba mengambil alih perhatian Ryujin kepadanya. Agar Ryujin tidak menyadari sesuatu pada diri Beomgyu.

Ryujin tampak terkejut sekaligus tidak enak hati pada Kai. "Astaga... aku sampai lupa. Namaku Ryujin. Maafkan aku, Kai."

Kai menggelengkan kepalanya, "tidak, tidak. Tidak masalah."

Beomgyu langsung beralih pada Ryujin. "Ryujin, maaf. Apa kau bisa berjalan dan mengobati lukamu sendiri?"

"Ya? Bisa. Kau tidak usah khawatir, Beomgyu."

"Soalnya aku dan Kai harus segera pulang. Kita berdua sudah di tunggu oleh teman kita yang lain."

Ryujin menatap Beomgyu bingung. "Hah? Tapi bibi Han sedang membuatkan kalian minum dulu."

"Maafkan aku, Ryujin. Aku baru mengingatnya." Beomgyu berpikir beberapa saat, "tolong sampaikan salamku pada bibi Han ya... tolong sampaikan permintaan maafku padanya."

I'LL BE YOUR MAN (Hiatus)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora