Chapter 48

195 39 1
                                    

Suara ledakan yang berasal dari tabung berisi kekuatan bayangan hitam itu membuat semua orang di luar sana cemas dan ketakutan. Mereka semua dapat merasakan guncangan dari dalam gedung itu.

Para murid kelas 1-A yang telah keluar dari dalam gedung segera menginformasikan situasi di dalam sana. Monoma yang memimpin pasukannya memberikan perintah untuk mundur. Pasukan Komite Keamanan Publik pun memutuskan untuk bergerak mundur dari area gedung.

Bakugou dan Todoroki adalah orang terakhir yang keluar dari gedung itu tepat sebelum tempat itu runtuh.

"Kalian baik-baik saja?" Tanya Kirishima. Sejak tadi semua teman sekelasnya telah menunggu dan sangat mengkhawatirkan mereka.

"Di mana (y/n)?" Tanya Kaminari.

Bakugou dan Todoroki terdiam. Bakugou menundukan kepalanya. Raut wajah mereka yang suram seolah menyampaikan hal buruk yang terjadi.

"...(y/n) memilih untuk bertarung sendirian." Suara Todoroki terdengar serak. "Maafkan aku... Aku tidak bisa melakukan apapun." Lanjutnya. Ucapannya seperti meredupkan hati teman-temannya. Mereka semua tidak menyangka dengan keputusan Gadis itu.

Suara gemuruh kembali terdengar dari dalam reruntuhan gedung itu . Tanah yang mereka pijak kembali bergetar seakan menandakan adanya pertarungan besar yang tengah terjadi di dalam sana. Dalam hitungan detik, tanah yang mereka pijak pun mulai retak. Iida, ketua kelas, memerintahkan seluruh teman-temannya untuk menjauh. Simpan dulu semua perasaan kelabu itu, sekarang mereka harus menjauh.

Tak lama kemudian, seluruh tanah di sekitar area gedung itu pun amblas. Semua orang telah pergi menjauh dari area gedung itu, termasuk para Pasukan Komite Keamanan Publik yang awalnya tengah bertengkar hebat dengan para remaja SMA itu. Sekarang bukan saatnya mereka saling berdebat. Ada bahaya yang lebih besar di dekat mereka.

Kini mereka bisa melihat ruang serba putih yang sebelumnya terletak di bawah tanah. Di bawah sana, mereka melihat seorang gadis yang tengah bertarung sendirian dengan tubuhnya melawan kekuatan bayangan hitam itu. Kekuatan hitam itu berputar-putar kencang di sekitarnya bagaikan pusaran angin hitam yang menerpa apapun di dekatnya.

Bakugou menatap kekuatan bayangan hitam yang tengah mengamuk di belakangnya. Ia bisa melihat Gadis itu yang tengah meraung kesakitan. Gadis itu berusaha keras melawan pengaruh kekuatan bayangan hitam itu.

Bakugou menepis tangan Todoroki yang sedang memapahnya. Mau bagaimana pun, ia tidak bisa membiarkannya seperti ini.

"Bakugou, apa yang kamu lakukan?!" Todoroki menarik lengan Bakugou, mencegahnya pergi ke arah gedung itu.

"Lepaskan, sialan!" Bakugou memberontak, tapi saat ini tubuhnya jauh lebih lemah dari Todoroki. Seandainya kekuatannya telah pulih, ia pasti sudah melawan dan pergi ke sana secepat mungkin dengan kekuatan ledakannya.

"Hentikan, Bakugou! Jangan bertindak sembarangan! Aku mengerti perasaanmu, tapi kita harus menjauh!" Todoroki berteriak. Ia mencengkram erat lengan temannya itu. Jika ia melepaskannya, Bakugou sungguh tidak akan tanggung-tanggung untuk pergi ke tempat Gadis itu.

"Menjauh? Kamu tidak lihat di sana?! Kamu pikir dia bisa melakukannya sendirian?!"

"Lalu apa yang mau kamu lakukan di sana?! Kamu mau bunuh diri?! Kekuatanmu belum pulih! Kita tidak bisa mendekatinya begitu saja!"

"Aku tidak peduli jika aku mati! Aku akan memberikan tubuhku pada kekuatan itu!"

Buk!

Tepat setelah Bakugou mengatakan itu, Todoroki melayangkan satu pukulannya ke wajah Bakugou. Pukulan itu membuat Bakugou terhempas hingga terjatuh. Ia pun meringis kesakitan.

The World Turns Into Anime [Bakugou X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang