02. Belum Kapok?

287 125 363
                                    

Lavina masih bergeming ditempatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lavina masih bergeming ditempatnya. Baru saja dia masuk sebagai murid baru di SMA Dandelion dan seseorang tiba-tiba mengakui dirinya sebagai-

PACAR?!

Kringggg......Kringgg..... Kringg.....

Suara riuh dan ricuh para siswa-siswi yang baru datang segera memenuhi koridor tempat Daniel dan Lavina berdiri tepat suara bel memekakkan itu terdengar.

"Niel!" panggil seseorang yang akhirnya membuat Lavina tersadar bahwa dirinya memiliki kesempatan untuk kabur, apalagi ditengah kerumunan seperti ini.

"Niel! Gue disini woi!"

Kaburr

"Niel! Niel!"

Kali ini Daniel. Ia padahal menangkap dengan matanya saat Lavina berhasil kabur. Namun, saat temannya itu kembali memanggilnya, pandangan Daniel teralihkan.

Sambil berdecak kesal Daniel menatap temannya dengan tatapan tajam.

"Lo," tunjuk Daniel geram.

"Iya Niel gue disini, yuk masuk kelas. Aldo udah duluan." Cowok berkulit sawo matang itu menatap Daniel tanpa rasa bersalah.

"Lo ngapain sih manggil-manggil gue, hah?"

"Ya biar kita ke kelasnya barengan dong, apalagi? Emang kenapa sih? Sensi amat lo kayak merek masker."

Memang ingin Daniel gebuk saja tenggorokannya. Benar-benar menggangu pemangsa yang mencoba menaklukkan mangsanya. Tidak tahukah ia bahwa Daniel sedang menjalankan aksinya?

Sambil memasang wajah garang Daniel kembali memeriksa koridor dibelakangnya kali-kali perempuan itu salah kelas dan terlihat lagi.

"Eh? Itu Daniel liatin gue?"

"Mana?"

"Itu loh, eh serius dia liat ke arah gue tau."

"Apaan sih lo jangan geer deh."

"Jangan-jangan Daniel mau nembak gue lagi?! Asikkk! Akhirnya jadi incaran dia."

"Stres lo ya? Antri woi, gue dulu."

Namun, alih-alih bertemu dengan mangsa yang ia cari, bisik-bisik tetangga yang kegeeran terdengar ditelinganya. Daniel segera memalingkan wajah dan menyusul temannya yang sudah bak toa masjid sedari tadi memanggil-manggil terus namanya.

Urusan mangsanya yang satu itu bisalah diurus nanti. Karena tidak akan ada yang bisa kabur setelah bertemu dengan dirinya dan di-cap sebagai mangsanya.

Daniel menyeringai pelan, mengacak rambutnya.

×××

Sambil menggigit bibirnya. Dengan langkah seribu akhirnya Lavina berhasil kabur dari laki-laki aneh tadi. Beberapa kali Ia tolehkan kepalanya ke belakang untuk memastikan bahwa dirinya tidak lagi diikuti pria itu.

Devil & Queen Dandelion SchoolWhere stories live. Discover now