PART 37 . kebencian

26 1 0
                                    

   Amoura tidak ikut untuk pemakaman mario, aurora melarang amoura ikut, aurora menyuruh amoura untuk beristirahat, karna sejak tadi malam amoura terus menangis dan tidak mau makan atau pun beristirahat

saat ini hanya citra dan amoura yg ada dikediaman rumah wiyansah, yg lainnya pada pergi ke pemakaman

"mou, makan dulu" ajak citra tapi tidak ada jawaban, amoura hanya melamun menatap langit langit kamarnya

  citra menghela nafasnya, lalu berbaring disamping amoura, citra tau amoura sedang membutuhkan pelukan

setelah dipeluk citra, amoura kembali menangis, ia terus menangis dipelukan citra, tapi citra membiarkan itu semua agar amoura merasa tenang

setelah 30 menit menangis, amoura tertidur dipelukan citra, walau amoura belum makan, yg terpenting ia sudah beristirahat

terdengar sepertinya semua orang sudah kembali dari makam

dengan hati hati citra beranjak dari tempat tidur lalu turun ke bawah, benar saja sudah ramai orang disana, citra langsung memeluk aurora, citra sudah menganggap aurora sebagai ibunya juga, begitu pula dengan aurora

"tante, udah jangan sedih terus, yg sabar yah" ucap citra meregangkan pelukannya sembari memberikan senyuman

aurora pun terkekeh melihat citra, lalu mengelus puncak rambut citra, "iyaa sayang, oh ya cit, amoura gimana? "

"amoura udah tidur" jawab citra dan diangguki aurora

citra pun menghampiri teman temannya

"anesha, mana? " tanya citra yg tidak melihat keberadaan anesha

"pulang, katanya anesha gamau bikin amoura tambah sedih kalo liat dia" jawab fahrezi

"cit, pulang yok, aku anter" ajak langit lalu diangguki citra, mereka semua pun berpemitan lalu pulang kerumah masing masing

*  *  *  *

saat anesha masuk kerumahnya, ia melihat ada agio dan abel sedang bercanda, bisa bisanya ayah yg ia sayangi merebut nyawa orang dan masih bisa bersantai seperti itu

"ayahhh" panggil anesha dengan mata yg sembab

agio dan abel yg melihat anesha seperti habis menangis lalu berdiri dari duduknya

"kenapa ayah tega yah, kenapa ayah tega bunuh ayahnya amoura" tangis anesha

"maksud kamu apa sayang? " tanya agio

"ayah masih nanya sama aku, ayah kan yg udah bunuh mario wiyansah, dia itu ayah dari sahabat aku yahh" tangis anesha

"n-nes, ayah ga bermaksud gitu, yg mulai semuanya itu mario" jelas agio

"AYAH BOHONG, BERHENTI BOHONGIN AKU, GARA GARA AYAH PERSAHABATAN AKU HANCUR, AYAH TAU KEHILANGAN SESEORANG YG KITA SAYANG ITU GIMANA? SAKIT YAH" teriak anesha lalu berlari kekamarnya

"nesa, dengerin ayah" ucap agio tapi sepertinya tidak didengar anesha

Anesha kecewa sekali dengan agio, ia pikir agio orang yg sangat baik, tapi ternyata tidak, kepercayaan nya hancur terhadap ayahnya

Sudah 3 hari kepergian mario, tapi bukan berarti amoura akan selalu terpuruk dari kesedihan nya, ia selalu berusaha tersenyum didepan aurora

"mah, hari ini aku mau sekolah" ucap amoura dan diangguki aurora

"hati hati ya sayang"

  Sesampainya disekolah, amoura selalu menyendiri, ia selalu menghindari teman temannya, kecuali citra

  Dan saat ini mereka semua sedang berada dikantin, tanpa amoura, anesha sudah berusaha meminta maaf terus menerus, tapi amoura selalu acuh

"nes, maaf" ucap zergio menunduduk, ia sangat merasa bersalah

"zer, gapapa" air mata anesha menetes, ia harus apa sekarang, ia tak mau terus terusan bermusuhan dengan amoura

"gua ga mau, kita kayak gini terus" ucap citra yg dari tadi diam

  Langit yg melihat citra seperti itu, lalu memegang tangan citra agar citra merasa tenang

"gua ga nyangka, om agio bakal ngelakuin hal senekat ini" ucap insan kecewa

anesha yg mendengar perkataan insan kembali merasa bersalah, anesha merasa dirinya gagal menjadi seorang anak sekaligus sahabat, anesha langsung bangkit dari tempat duduknya lalu pergi meninggalkan kantin

"lo geh san, ngomong asal ceplos" ucap wildan melototi insan, "yaa sorry"

saat ini, amoura sedang berada dibangku taman, anesha yg melihat amoura disitu, langsung menghampiri amoura

"mou" panggil anesha, tapi amoura tidak menoleh

"mou, maaf, semua ini terjadi diluar dugaan gua, gua gamau kita terus berjarak kayak gini" tangis anesha

sontak amoura langsung berdiri dan memberikan tatapan tajam "lo yg bikin jarak ini nes" ucap amoura lalu pergi meninggalkan

"sampe kapan mou kita harus kayak gini, sampe kapan" anesha terus menangis, ia takut kehilangan amoura










ada yg bisa nebak amoura bakal maafin anesha kapan 😯😯😯
janlup vote and komen!!

SOMETHING REAL [END]Where stories live. Discover now