Sembilan|09

24 14 0
                                    

Happy reading!
...

Jam Pulang sudah berbunyi, Alea mulai membereskan barang-barang yang berserakan di meja nya.

Setelah usai, ia menatap ke arah pintu. Tersenyum paksa seperti tertekan. Dia melihat Kenzo sudah di depan pintu dengan menyenderkan bahunya.

Dua tangannya yang dimasukan ke dalam saku celananya. Dengan gaya rambut yang acak-acakan, mampu membuat semua kaum hawa menjerit dalam hati mengatakan ketampanan lelaki itu bertambah.

Alis Alea terangkat satu menatap Kenzo.

Merasa dirinya di tatap, Kenzo masuk dan duduk di meja tepat depan Alea.

Kenzo menatap Alea dengan senyuman manis, tapi menurut Alea itu senyuman songong.

"Ngapain lo?" Tanya Alea sesudah siap membereskan semua.

"Jemput lo, pulang bareng ayo!" Ajak Kenzo.

Edellyn sedari tadi diam saja. Menatap kedua manusia berbeda jenis kelamin ini.

"Gak ah, gue naik gojek aja." Sahut Alea menolak.

"Lo pergi sama gue, ya pulang juga harus sama gue." Ucap Kenzo.

"Apa-apaan." Sahut Alea tak terima.

"Muka lo udah kayak kepiting rebus noh," ucap Edellyn tiba-tiba ketika ingin berdiri menghampiri Reno yang sudah di depan pintu. Dengan tangannya yang memberikan kaca, seakan Alea disuruhnya berkaca. "Gak usah kebanyakan gengsi Le, nanti Kenzo di ambil cewe lain lo nangis-nangis ngadu ke gue."

Setelah mengatakan hal memalukan itu, Edellyn berjalan keluar bersama Reno untuk pulang.

Sial!

Beneran dong, wajahnya merah!

Dengan bodohnya Alea berkaca, tepat di depan Kenzo yang masih setia duduk di meja.

Malu bangsat!

"Ah, itu aduh." Ucapnya terbata, "panas banget. Gue suka kerumut gitu. Kan merah-merah ya?"

Bukannya menyahut, Kenzo menarik tangan Alea untung keluar ke area parkiran.

"Woi, aduh! Tangan gue ini masih di pake! Woi!" Teriak Alea berusaha melepaskan tangannya yang ditarik.

Bukannya di lepaskan, Kenzo semakin menarik tangan Alea karena area parkir sudah di depan mata.

Sesampainya di parkiran, Kenzo mengambil helm lalu memakaikannya ke kepala Alea. Bukannya senang, Alea justru mendengus kesal.

Juga dengan Kenzo yang siap-siap memakai helm dan naik ke atas motor.

"Udah, tinggal nurut aja apa susah nya sih?" Tanya Kenzo.

Alea mengelus pergelangan tangannya yang sedikit memerah akibat Kenzo.

Justru itu menarik perhatian Kenzo. "Ta-tangan lo?"

"GARA-GARA LO!" Teriak Alea. "Ish, sakit tau!"

"Maaf Le, tapi bener kok gue nariknya pelan. Suer deh, beneran, gak bohong." Sahut Kenzo memelas. "Le maaf ya."

Alea mengangguk saja, tanpa disuruh dia langsung naik ke atas kereta membuat stang motor sedikit bergoyang.

"Udah?" Tanya Kenzo.

"Udah." Sahut Alea.

Roda berlaju ke arah jalanan yang padat.

Awalnya biasa-biasa saja, tapi kok Kenzo melajukan motornya ke arah yang berbeda dari kompleknya.

hate so loveWhere stories live. Discover now