27. Titik terang

200 29 3
                                    

"Tumben lo pagi-pagi kesini?" tanya Joshua, bingung melihat Arga dan Yoan sudah duduk manis di Sofa miliknya ketika ia keluar dari kamarnya. Perasaan dia yakin deh kemarin mereka berdua pulang.

"Gue kerja malem kok." ucap Arga, begitupun dengan Yoan.

"Kalian nggak nginep disini, kan?" tanyanya.

"Ya nggaklah! Ngapain juga." balas Yoan.

Joshua hanya tertawa pelan menampilkan deretan giginya.

"Tau password darimana mana?"

"Dari Dino."

Joshua menganggukkan kepalanya kemudian menunjuk barang-barang di sudut ruangan.

"Ya udah, kalian liat-liat tuh barang disana, siapa tau ada yang cocok." ucapnya.

"Jo lo beneran mau balik?! Gue pikir waktu itu lo bercanda anjir!" ucap Yoan tiba-tiba. Dia baru sadar kalo isi apartemen Joshua beneran nyaris kosong.

"Iya Han, kan gue udah cerita kemarin."

"Ck! Pantes aneh banget tiba-tiba ngajakin liburan jauh banget." ucap Arga.

Joshua tertawa ringan sedangkan Yoan menggeleng-gelengkan kepalanya. Tadinya kan rencana liburan ini buat sedikit balas Budi ke Arga, Yoan nggak tau kalo ternyata Joshua punya maksud lain.

"Yah, itu udah keputusan lo, tapi gue rasa lo harus selesaiin juga masalah lo." ucap Yoan.

"Iya Han, gue juga ada niatan gitu kok, thanks ya udah diingetin."

Yoan hanya membalas dengan anggukkan.

"Kita udah beliin sarapan tuh di meja, cuma gue sama Yoan masih ada sesuatu yang mau dikerjain, kita pulang dulu ya Bro." ucap Arga yang langsung mengajak Joshua untuk tos.

"Okay, thanks ya, hati-hati kalian."

×××

"Han, lo pulang sendiri ya, gue mau ketemu pak Reyhan dulu." ucap Arga.

"Halah, lo bilang aja mau ketemu Dokter Rania, ngga usah alesan mau ketemu pak Reyhan segala."

"Ya kalo beruntung sekalian, hehe." ucap Arga.

"Dih, masa gue turun ditengah jalan, tega banget sih lo." Yoan langsung merebahkan badannya di kursi bertepatan dengan mobil Arga yang berhenti karena lampu merah.

"Ya udah, mau gue turunin di tengah sungai?"

"Bukan itu maksud gue anjir!"

"Iya dah, bercanda." balas Arga akhirnya.

"Tapi ga, lo mau ngapain ke rumah pak Reyhan? Mau cari tau tentang Joshua? Emangnya nggak berlebihan ya, dia pasti bisa selesain sendiri, kan?" tanya Yoan. Yah gimanapun Joshua udah dewasa dan rasanya aneh kalo mereka terlalu ikut campur masalahnya.

Arga mengangguk-anggukkan kepalanya. "Iya lo bener, cuma kemarin malem Pak Reyhan sendiri yang telepon gue."

Yoan membulatkan mulutnya. "Gue curiga deh Joshua emang sembunyiin sesuatu."

"Anter gue ke rumah Hoshi aja Ga, gue pengen ketemu dia."

Arga sontak merengut. Soalnya jalan ke rumah Hoshi tuh sering banget macet.

"Nanti lo pulang sendiri ya." ucap Arga.

"Santai."

×××

Sementara, di rumah Reyhan.

"Santai aja lah, panggil Reyhan aja." ucap seseorang yang duduk berseberangan dengan Arga.

AVIATEEN [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang