O7/1O

4.3K 546 37
                                    

Biasakan vote sebelum membaca.
---

"Yuta-kun.. tolong aku!"

*greb!

Pundak sang pelaku yang ingin memperk*sa (Name) dipegang kuat, sang pelaku menoleh dengan kesal kemudian mendapati sepasang mata biru laut yang indah tengah menatap tajam kearahnya.

"Lepaskan dia."

"Ck! Apasih!" Ucapnya kesal sembari berusaha melepaskan cengkraman lelaki tersebut.

Sang pelaku melepaskan tangannya dari (Name) kemudian menjauh darinya, "dasar penganggu! Kau siapa, hah?!" Ujarnya kesal.

Lelaki bermata biru itu tidak peduli. Ia berjongkok dihadapan (Name) yang menunduk sembari menangis, lalu memegang pundaknya.

"(Name)? Kau tidak apa-apa?" Tanyanya.

(Name) mendongak, sedikit lega melihat seseorang yang muncul dihadapannya. Gojo Satoru. Guru sekaligus salah satu keluarga jauhnya Yuta(?)

"Se-sensei.."

Gojo tersenyum kecil, "jangan khawatir. Kau aman sekarang."

Setelah mengucapkan itu, Gojo dengan segera berdiri kemudian menatap tajam kearah laki-laki yang berusaha untuk memperk*sa (Name).

"Sekarang.. orang sepertimu ini harus diapakan, ya?"

.
.

*ceklek!

"A-aku pula–Eh? Sensei?!" Yuta terkejut ketika melihat Gojo tengah duduk disofa sembari menatap pintu kamarnya dan (Name) yang tertutup.

"Apa.. (Name) ngadu?" Batin Yuta.

"Oh! Yuta! Duduk sini," ucap Gojo sembari menepuk-nepuk pelan sofa disebelahnya.

Yuta menelan ludahnya kasar, kemudian berjalan perlahan. Ia takut sekali diceramahi oleh Gojo.

Yuta duduk disebelah Gojo dengan gugup, "a-ada apa, sensei?"

Raut wajah Gojo seketika berubah menjadi serius. Menghela nafas sebentar, Gojo kemudian berucap. "Barusan.. (Name) dilecehkan oleh seorang laki-laki."

*Deg-deg!!

Mata Yuta seketika membulat, dengan rasa tidak percaya ia pun menatap Gojo. "Apa yang...?"

Gojo lagi lagi menghela nafas, sebelum akhirnya bicara. "Saat melewati sebuah gang kecil tadi, aku tidak sengaja melihat (Name) yang jatuh terduduk dengan laki-laki yang berusaha untuk membuka pakaiannya. Awalnya aku kira itu bukan (Name), tapi ternyata dia."

"Sepertinya dia ingin pergi ke kantor dan menemuimu, tapi nasib buruk terjadi padanya saat diperjalanan."

"... laki-laki itu.. tidak sempat melakukannya, kan?"

"Tidak, saat ingin membuka pakaian (Name) aku langsung datang untuk menghentikannya. Sepertinya dia masih pingsan di gang tadi," ucap Gojo.

Mendengar itu, Yuta seketika berdiri dan berjalan kearah pintu rumahnya. Berniat untuk pergi. Dengan cepat, Gojo menahan tangan Yuta.

"Jangan. Dia sudah menerima beberapa pukulan dariku."

Yuta mengeraskan giginya, "lepaskan aku, sensei."

Gojo melepaskan pegangannya pada Yuta. Yuta kemudian kembali berjalan untuk pergi dari rumah. Baru saja ingin membuka pintu rumah, Gojo tiba-tiba berucap.

"(Name) dikamar kalian." Seketika Yuta berhenti.

"Ia sedang menangis disana, sebaiknya kau temani dia." Gojo berdiri kemudian menghampiri Yuta dan menepuk pundaknya pelan.

"Biar aku yang urus si brengsek itu. Aku janji padamu, ia akan menyesal seumur hidup."

.
.

*tok tok

"Sayang, aku masuk ya," ucap Yuta didepan pintu.

Menunggu sejenak, tak berselang lama, Yuta membuka pintu kamar.

*ceklek

Didalam kamar Yuta benar-benar terkejut. Ia melihat (Name) diujung kasur tengah menyembunyikan wajahnya diantara lutut yang ditekuk.

Yuta menghampiri (Name) perlahan, kemudian menyamakan tingginya dengan sang istri.

"Sayang–"

*greb!

"Yuta-kun, aku takut.." ujar (Name) pelan sembari memeluk Yuta. Yuta menatap (Name) sendu, kemudian membalas pelukannya.

"Hiks aku.. aku sangat takut.."

Yuta mengeratkan pelukannya. "Sayang, maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf," ucapnya lirih.

"Aku menyesal, maafkan aku karena meninggalkanmu. Maafkan aku karena pergi bekerja. Maafkan aku, aku tidak bisa melindungimu saat itu. Maafkan aku, (Name). Kau pasti sangat ketakutan dan berharap aku datang untuk menolongmu saat itu. Tapi ternyata aku tidak ada. Maaf–" Yuta menggigit bibirnya kuat. Tanpa sengaja air matanya mengalir.

"–aku tidak bisa menjadi suami yang baik untukmu."

.
.

*bugh!
*bugh!

"T-tolong! Tolong maafkan aku!"

Gojo mengelap darah yang berada di ujung bibirnya, kemudian menatap laki-laki yang melecehkan (Name) tajam.

"Siapa yang suruh kau melecehkan keluargaku?"

"Ma-maaf! T-tolong! A-aku janji tidak akan melecehkan siapapun lagi! Aku janji!"

*BUGH!

Pukulan kuat diluncurkan, seketika 'pelaku' tersebut jatuh pingsan dengan lebam dan darah disekujur tubuh dan wajahnya.

"Siapapun yang melukai atau berbuat jahat pada orang-orang yang aku sayangi, penyesalan akan selalu datang untuk menghantuinya."

Tbc.

Aww Gojo-san ><

Btw, gimana nih sejauh ini? Hehe 😋

✔𝐏𝐋𝐀𝐈𝐍 𝐖𝐈𝐅𝐄 : Okkotsu YutaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora