Chapter V Doodstery si Bunga Kematian

1.1K 98 3
                                    

Hari mulai sore saat Angelyn memasuki hutan dan untungnya hujan sudah berhenti. Dia melewati suatu sungai yang lumayan lebar namun airnya hanya sampai di bawah lutut. Angelyn berjalan terus menyusuri pepohonan hingga keluar ke sebuah padang dandelion, yang artinya dia sudah sampai. Didepan pintu rumah, Jakhals sudah menunggu sambil mengibas-ngibaskan ekornya dan menggonggong tanda senang.

"hai Jack, kau merindukanku? " kata Angelyn sambil nyengir dan mengacak bulu kepala Jakhals.

Setelah membereskan semua barang yang sudah dibeli tadi, saatnya si gadis membersihkan dirinya.

Hari semakin sore saat Angelyn keluar dari rumahnya untuk mandi. Dia berjalan melewati beberapa pohon menuju sebuah telaga yang besarnya tak seberapa. Telaga tersebut dibuatkan khusus oleh ayahnya, Lois untuk putri kecilnya karena Angelyn saat kecil sangat suka berendam.

Perlahan Angelyn membuka pakaiannya dan menampakkan lekukan tubuh yang indah, lalu dengan hati-hati turun ke dalam air. Saat tubuhnya sudah benar-benar masuk ke dalam air, tiba-tiba gelembung-gelembung kecil mulai muncul dari bagian tengah telaga tersebut hingga menutupi seluruh permukaannya, saat seperti inilah yang paling Angelyn suka bahkan dia bisa mengabiskan satu jam penuh hanya dengan berendam didalam telaga penuh busa tersebut.

Setelah selesai mandi, Angelyn segera kembali kerumah untuk menyiapkan makan malam untuknya dan Jakhals.

Keduanya makan dengan lahap setelah melewati hari yang melelahkan dan selesai membereskan piring yang kotor dan membersihkan tempat makan Jakhals maka saat nya gadis manis ini untuk memainkan biola kesayangannya.

Dia duduk di ayunan yang dibuatnya dengan menganyam sulur-sulur benalu pada pohon beringin samping rumahnya. Sambil duduk santai ditemani Jakhals dibawah kakinya, Angelyn mulai melantunkan nada-nada indah dari gesekan biolanya. Perlahan keduanya terhanyut oleh lantunan lagu Angelyn.

Saat memainkan biola itu, Angelyn terbayang kembali saat dia duduk di pangkuan ibunya sambil mendengarkan lantunan lagu indah yang dimainkan kakeknya saat dia kecil.. Begitu indah dan damai. Saat mereka benar-benar terbuai dengan lantunan biola, tiba-tiba terdengar suara dentuman keras dari arah hutan, keduanya langsung tersadar.

Mendengar suara keras tersebut membuat Jakhals berlari ke arah sumber suara diikuti oleh Angelyn dibelakangnya. Saat menembus beberapa pohon dan semak, akhirnya Angelyn melihat Jakhals yang tengah menggonggong seorang lelaki paruh baya yang tersungkur ditengah hamparan bunga, Angelyn terpaku melihat orang tersebut namun dengan cepat langsung tersadar saat melihat bunga yang tengah ditiduri orang tersebut, bunga Doodstery si bunga kematian.

Doodstery merupakan bunga dengan kelompak membentuk bintang berwarna ungu gelap sedang tangkainya yang berduri-duri kecil berwarna merah kehitaman serta putik sari berwarna keemasan ditengah bunga. Bunga tersebut dijuluki si bunga kematian karena barang siapa saja yang terkena getah atau duri dari bunga tersebut bisa terkena racun yang dapat merenggut nyawa dalam waktu 10 menit saja bila tidak ditolong dengan segera.

Setelah melihat orang tersebut Angelyn menyuruh Jakhals untuk menarik orang tersebut menjauh dari hamparan bunga Doodstery.

Dengan lincah Jakhals menggigit baju bagian bahu orang tersebut dan menariknya kesebelah kiri agar menjauh dari hamparan bunga, sementara Angelyn berlari kerumahnya mengambil ramuan Geneesmiddel dan bubuk Wonderlijk yang baru dibelinya tadi.

Tak berapa lama Angelyn sudah kembali dan dengan sigap meramu ramuannya, menambahkan sedikit bubuk Wonderlijk dan mengiris bagian ujung jarinya meski dengan setengah meringis menahan sakit dan meneteskan darahnya pada ramuan Geneesmiddelnya. Ramuan tersebut berubah warna dari warna ungu tua menjadi biru gelap.

Seorang Artsiantins yang terpilih dapat menyembuhkan racun bunga Doodstery dengan darah mereka, salah satu Artsiantins yang terpilih adalah Sirindass Black dan mewariskan karunia tersebut pada cucunya, Angelyn.

Setelah selesai dengan ramuannya Angelyn melafalkan suatu mantra lalu meminumkannya pada pria yang kini terkapar di depannya. Sesaat kemudian pria itu sedikit terbatuk dan mengerang pelan menahan sakit akibat luka pada tubuhnya.

----------*

How about this chapter guys??

Please your comment. Thank you ;)

Angelyn the Black WizardOù les histoires vivent. Découvrez maintenant