08. kabar

1.7K 159 17
                                    

"apa kabar?" Tanya Gracio sambil menatap Wanita yang Masih terlihat cantik bahkan semakin bertambah cantik.

Shani menggigit bibir bawahnya pelan, merasa seperti tak sanggup menatap pria yang duduk di di depannya.

"We're fine" jawabnya setelah terdiam cukup lama.

Di sinilah mereka, sebuah restoran makanan cepat saji yang buka hingga 24 jam. Setelah pertemuan tidak terduga di lobby rumah sakit. Gracio mengajak Shani mengobrol di McD yang berada tidak jauh Dari rumah sakit.

Gracio memegang tangan Shani yang bertaut diatas meja, melingkup kedua tangannya dengan miliknya. Shani perlahan mendongak, menemukan kedua netra yang selalu menatapnya dengan tenang lembut, dan nyaman.

"we're fine too, then. Aku, Ella, Zeean kangen kamu Ci"

hanya satu kalimat, tapi Shani tidak lagi bisa menahan linangan air mata yang mulai jatuh, kepalanya tertunduk dalam, tak mampu menatap laki laki di depannya.

"maafin aku gee" ucapnya lirih. Gracio menggelengkan kepalanya keras, ia tahu betul semua yang terjadi pada mereka dan anak anak bukan kesalahan wanitanya.

Gracio bangkit, ia memeluk tubuh Shani yang terlihat semakin bergetar akibat menahan tangis. Memberikan dekapan hangat yang selalu Shani dambakan, dekapan hangat yang ia rasakan 13 tahun yang lalu.

Melihat suasana sekitar yang tak kondusif Gracio mangajak Shani untuk kembali masuk ke dalam mobil miliknya. Memilih untuk menceritakan apapun yang mereka berdua lewatkan Selama 13 tahun.

***

"Lan bangun" ucap Jasson sembari menendang pelan bokong Orlan yang tidur dengan posisi absurd.

Setelah menghabiskan malam dengan bermain billiard, keempat remaja itu memang memilih untuk tidur di apartemen milik Christ. Sementara Zeean sudah mengucek matanya pelan, berusaha membiasakan netranya kala bertemu dengan cahaya matahari.

Tangan kirinya meraba nakas, mencari benda berwarna hitam miliknya. Ada beberapa panggilan tak terjawab, beruntung semalam Salah satu Dari ketiga temannya berinisiatif untuk mencharger handphonenya. 

"Halo Koko, Koko dimana?" Ucap seseorang dari seberang.

"Koko di apart Christ pi, semalem balik BL an tidur disini"

"Terus Ella gimana?"

"Ella nginep dirumah Atin pi"

"Yaudah, pulang gak? Ada tamu mau ketemu kalian"

"Iya pulang"

"Kalo pulang sekalian jemput Ella ya!"

"Iyaa papii"

Zeean mengerutkan dahinya, berpikir. Siapa yang bertamu di rumahnya sepagi ini? Bahkan membuat ayahnya menelpon Dan menanyankan tentang ia dan adiknya.

"Zee, gue nebeng elu ya. Cariin emak gue nih" ucap Orlan yang kini sudah sepenuhnya bangun. Rumah mereka memang satu arah.

Zeean hanya mengacungkan jempolnya

***

"Pak, Mama saya semalem emang gak pulang ya?" Tanya Aldo kepada satpam rumahnya.

Sejak bangun tidur tadi ia hanya di sambut kebingungan karna mamanya yang tiba tiba menghilang. Ia bahkan sudah berusaha menelponnya berkali Kali, namun nihil. Bahkan keterangannya sama sekali tak menunjukkan bahwa panggilannya sampai.

"Waduh, kayanya sih enggak den, soalnya semalem pak arip nggak bukain gerbang ke siapa siapa selain aden"

Aldo dengan cepat mengangguk, ia berlari masuk kembali ke rumah setelah berucap terimakasih pada satpam kepercayaan keluarganya. Kaki kaki jenjangnya dibawa melangkah untuk memasuki kamar sang mama yang terlihat begitu rapi Dan tertata.

Ia segera mengambil benda yang ia cari, sebuah buku yang berisi nomor nomor penting. Terdengar jadul memang, tapi kadang kala Aldo sangat bersyukur dengan adanya buku itu.

"Selamat pagi, ada yang bisa saya ban-"

"Tante Celine!" Belum selesai sapaan seseorang yang ada di sebelah, Aldo segera menyerobot ucapan Celine. Sementara Celine mengerutkan keningnya, merasa asing dengan panggilan tante yang ia terima.

"Ini siapa?"

"Ini Aldo tan, anaknya Dr. Shani"

"Okey, Aldo. What happened? Kenapa kamu kedengeran panik banget?" Tanya Celine heran.

"Mama, tante Celine, mama Masih di rs?"

"Dr. Shani udah pergi dari rs dari semalem Aldo"

Jawaban yang di berikan Celine malah membuat Aldo semakin kalang kabut. Mamanya tidak ada di rumah sakit, Dan tak bisa di hubungi.

"Mama gak bisa di hubungi tante, she's not going to home yesterday night!" Seru Aldo

"Hey Aldo, calm down boy, okay. Tante bakal cari bantuan buat nyari mama kamu okey? Calm down first " Ucap Celine mencoba menenangkan.

Jemari lentiknya segera menghubungi sebuah nomor yang menguasai seluruh sambungan cctv rumah sakit ini.

Bunyi bel rumah yang ditekan beberapa Kali membuat Aldo yang tengah panik berdecak, ia tidak mengerti mengapa di situasi segenting ini malah ada tamu yang datang???. Setelah mematikan telepon Aldo segera berlari menuruni tangga rumah menuju pintu utama rumahnya.

"Siap- HMMMPH!" belum sempat menyelesaikan ucapanya seseorang dengan tubuh tinggi tegap di depannya membekapnya dengan kain yang membuat pernapasanya terhambat. Kepalanya berkunang sebelum akhirnya ambruk di depan pria asing di depannya.

***


"Tumben amat bawa mobil?" Tanya Ella kepada Zeean yang duduk di kursi kemudi.

"Males bawa motor" jawab Zeean singkat kemudian melajukan mobilnya membelah udara panas dan segala tetek bengek kemacetan di Jakarta. 

Tape mobil memutar mobil dari Salah satu grup idol yang tengah naik daun akhir akhir ini.

"Center nya cakep banget gak sih, Ko?" Tanya Ella memecah keheningan. Sementara Zeean mengangguk anggukan kepalanya, setuju

Kala akan membelokkan mobilnya suara aneh terdengar dari handphone Zeean membuat si empu mengernyit. Ia merasa tak memasang alarm di jam 10 siang??

"Holy shit!" Pekik Zeean kala menyadari darimana asal suara itu.

Tracker yang ia pasang di hp Aldo itu tiba tiba mati, dan membuatnya panik sekarang.

"What? What happened?"  Tanya Ella heran.

"Ella kencengin sabuk pengamannya!" Seru Zeean kemudian menekan pedal gas semakin dalam. Tapi Ella tahu betul bahwa Zeean tidak membawanya kembali kerumah. Melainkan Basecamp rahasia miliknya bersama teman temannya yang lain.

"Sssup Zeean! Kenapa lu tiba tiba nge call?" Tanya Jasson dari seberang.

"DARURAT! SI BANGSAT ITU NGINCER ADEK GUE! TRACKER YANG GUE PASANG DI HP ALDO MATI!"

"FUCK! Gue bakal hubungin anak anak yang laen!"




























Wayoloooo Aldo diculikkk,

Twins Connect Where stories live. Discover now